Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres akibat Gagal Nikah, Abdul Hamid Berakhir di Pasungan

Kompas.com - 16/06/2016, 23:03 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com –  Abdul Hamid (25), warga Dukuh Krajan RT 06 RW 06 Desa Temuroso Kecamatan Guntur, Demak dan Junaedi (35) warga Dukuh Jasun RT 04 RW 01 , Desa Temuroso Kecamatan Guntur, Demak, terpaksa dipasung oleh keluarganya.

Keduanya harus menjalani hari-harinya dalam pasungan karena sering mengamuk dan membahayakan orangg lain akibat gangguan jiwa yang dialaminya.

Kesulitan ekonomi menjadi alasan pihak keluarga memasungnya, karena ketiadaan biaya untuk mengobatkan mereka ke rumah sakit.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Abdul Hamid mulai sering mengamuk saat dirinya batal menikah akibat faktor ekonomi. Pengobatan ke RSJ Semarang sudah pernah dilakukan tetapi tidak bisa rutin karena keluarga tak kuat menanggung biaya pengobatan.

Marmunah, Ibu Abdul Hamid mengatakan, bahwa memang sudah menunjukkan kelainan jiwa sejak masih kecil akan tetapi tidak terlalu kentara sehingga dia masih bisa merantau ke Kalimantan.

Lha nggih niku, wangsul saking Kalimantan sering ngamuk, nggih kepeksa dipasung kersane mboten ngrusuhi tangga (Ya gitu, pulang dari Kalimantan sering mengamuk jadi terpaksa dipasung biar tak mengganggu tetangga),” ucap Marmunah, Kamis (16/6/2016).

Lain lagi yang dialami oleh Junaedi, pria beranak satu ini mulai dipasung sejak dirinya sering melempari rumah tetangganya dengan batu. Ia yang semula merantau ke Jakarta terpaksa harus kembali ke Demak akibat usahanya bangkrut.

Ibarat pepatah “sudah jatuh tertimpa tangga” belum pulih dari shock akibat bisnisnya yang gulung tikar, istrinya malah minta cerai dengan membawa serta anak semata wayang mereka.

Sejak peristiwa itulah putra dari Suwandi ini makin sering mengamuk, bahkan sempat membacok dua orang tetangganya.

Saat ini, penderitaan dua warga Kecamatan Guntur tersebut sudah mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Demak, yang melalui tim Buru Sergap Sosial Demak sudah memberikan santunan.

Selain itu tim Buser Sosial Demak yang terdiri atas Dinsosnakertras, Dinkes, PMI, Bazda. BPBD, Bagian Humas Pemkab Demak dan Bappermas KB Kabupaten Demak di bawah koordinasi langsung Bupati M Natsir dan wakilnya Joko Sutanto mendatangi lokasi pemasungan serta menjanjikan biaya pengobatan ditanggung pemerintah.

“Pemkab akan menjamin biaya perawatan medis mereka berdua melalui jamkesda,” ujar Bupati Natsir. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com