Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak Makanan Takjil, BBPOM Mataram Temukan Kandungan Berbahaya

Kompas.com - 08/06/2016, 20:56 WIB
Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Mataram memeriksa penjualan makanan dan minuman takjil, Rabu (8/6/2016).

Pemeriksaan dilakukan serentak di tiga titik, yaitu di Jalan Majapahit, Jalan Airlangga dan Rembiga.

Dalam pemeriksaan tersebut, petugas mengambil 74 sampel makanan dan minuman takjil yang dijual para pedagang. Beberapa makanan seperti bumbu plecing, es buah, kerupuk dan ikan asin menjadi sasaran petugas untuk diuji laboratorium.

"Dari 74 sampel, 10 sampel mengandung bahan berbahaya," terang Kepala BBPOM Kota Mataram I Gede Nyoman Suandi.

Gede menjelaskan, 10 sampel makanan takjil yang positif mengandung bahan berbahaya tersebut di antaranya adalah kerupuk dan bumbu terasi (bumbu plecing).

"Sekitar 12,6 persen dari 74 sampel yang kita ambil itu mengandung bahan berbahaya, terdiri dari bumbu terasi yang mengandung Rodhamin B dan kerupuk yang mengandung boraks," kata Gede.

Gede mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah makanan dan minuman takjil mengandung bahan berbahaya cenderung berkurang. Tahun 2015 sebanyak 17 persen dan tahun ini turun menjadi 12,6 persen.

"Ini merupakan suatu gambaran bahwa perilaku pelaku usaha kita yang menjual jajan takjil sudah mulai memenuhi peraturan-peraturan," kata Gede.

Gede menambahkan, jika makanan mengandung bahan berbahaya ini dikonsumsi secara terus-menerus dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti penyakit liver dan kanker.

Terkait temuan bahan berbahaya ini, BBPOM bersama Diskoperindag, Dinas Kesehatan dan YPK NTB akan melakukan pembinaan terhadap produsen kerupuk dan juga sumber terasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com