Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituntut Warga agar Hengkang dari Sukabumi, Ini Jawaban PT Semen Jawa-SCG

Kompas.com - 01/06/2016, 14:19 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Manajemen PT Semen Jawa - Siam Cement Group (SCG) telah menerima dengan baik masukan dari masyarakat yang telah menyampaikan pendapat dan keluhan mengenai operasional pabrik di Sukabumi, Jawa Barat.

Sebelumnya, Forum Warga Sukabumi Melawan (FWSM) kembali berdemonstrasi di halaman pabrik PT Semen Jawa - SCG yang berlokasi di Jalan Sukabumi-Cikembar-Palabuhanratu, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Sukabumi, Senin (30/5/2016).

Baca juga: Warga Sukabumi Tuntut PT Semen Jawa-SCG Diusir

"PT. Semen Jawa menghargai dan menerima dengan baik pendapat dan keluhan yang disampaikan masyarakat," kata Direktur PT Semen Jawa, Attapong Sathitmanotham dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (1/6/2016).

Attapong menjelaskan, operasional PT Semen Jawa selalu menempatkan penanganan lingkungan dan masyarakat dengan sangat serius, dan berkomitmen untuk memastikan kualitas hidup yang baik bagi masyarakat yang berada di sekitar operasional pabrik.

"Pabrik Semen Jawa dirancang untuk perlindungan lingkungan dan perusahaan banyak berinvestasi dalam teknologi canggih yang terbukti dapat meminimalisir dampak lingkungan terhadap masyarakat," jelas dia.

Attapong pun memberikan contoh teknologi dan atribut utama dalam memitigasi dampak lingkungan. Antara lain menggunakan sistem kantong penyaring (bag filter) sebagai ganti electrostatic precipitator pada proses utama. Kantong penyaring tersebut dapat mengurangi emisi debu sampai sekitar 80 persen, dari 50 menjadi 10 mg/Nm3.

"Merancang sistem siklus air tertutup. Kami memiliki kolam sirkulasi air internal dengan volume sekitar 30.000 m3. Untuk meminimalisir dampak suara yang dihasilkan dari proses produksi dengan menambahkan dinding kedap suara pada mesin dan menerapkan teknologi silencer," ujarnya.

Menurut Attapong, perusahaan telah mengikuti standar lingkungan dari pemerintah secara ketat atau bahkan mengaplikasikan standar yang lebih baik. Perusahaan juga menjaga hubungan baik dengan pemerintah lokal, organisasi lingkungan, serta masyarakat sekitar, agar bisa mendapatkan masukan langsung serta memberikan informasi baru tentang operasional perusahaan yang terhubung dengan keseharian masyarakat.

"Sebagai perusahaan yang taat pada peraturan, perusahaan telah memastikan bahwa sudah mengikuti seluruh prosedur yang diperlukan, termasuk analisis dampak lingkungan (Amdal) l yang diwajibkan oleh Badan Lingkungan Hidup Sukabumi. Semen Jawa telah melakukan seluruh persyaratan untuk proses perizinan dan AMDAL sejak 2008, dan telah memperoleh persetujuan pada Juli 2009," pungkas Attapong.

Baca juga: Warga Sebut Pabrik Semen di Sukabumi Jadi Biang Polusi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com