Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SD Korban Pemerkosaan di Semarang Perlu Pendampingan Psikolog

Kompas.com - 01/06/2016, 07:07 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Wakil Wali Kota Semarang, Jawa Tengah Hevearita G Rahayu menyiapkan ahli psikolog untuk ikut serta melakukan pendampingan terhadap bocah SR (12), siswi sekolah dasar korban pemerkosaan.

Pendampingan dengan pelibatan psikolog dianggap penting untuk mengetahui kondisi sebenarnya yang dialami oleh sang anak.

“Terus terang anak itu masih labil. Tapi kami akan coba gali lagi. Suka dengan suka itu seperti apa? Saya masih perlu waktu dengan psikolog, ada apa sebenarnya,” kata wanita yang disapa Ita ini, Selasa (31/5/2016).

Bersama dengan Wali Kota Semarang, Ita ikut mendatangi Mapolrestabes Semarang untuk mengkonfirmasi kebenaran laporan tersebut. Ita pun diberi tugas oleh Wali Kota untuk pendampingan terhadap korban SR.

Menurut dia, penting untuk melihat persoalan secara utuh. Ia tidak memungkiri jika nantinya ditemukan hal yang berbeda ketika penggalian data berhasil dilakukan. Untuk memastikan hal tersebut, psikolog diminta untuk mengungkap apa yang terjadi di belakang insiden tersebut.

“Jadi memang kami tidak bisa melakukan statement, suka sama suka atau tidak. Kalau ketemu waktu kemarin juga dia (SR) banyak diam. Ketika kita bicara dia baru jawab, tapi sedikit nangis,” tambah Ita.

“Ini tugas kami semua bagaimana menggalinya. Waktu kemarin begitu korban bertemu saya, saya tidak berstatement, karena ini kan masih pelik, masalah anak, bisa saja dia bicaranya berubah-ubah,” tambah dia.

Sementara itu,  kepolisian menyebut masih belum menemukan unsur pemerkosaan terhadap SR. Kapolrestabes Semarang, Komisaris Besar Polisi Djihartono mengatakan, apa yang terjadi pada SR bukan bentuk perkosaan. Polisi mengakui tindakan persetubuhan terhadap SR terjadi secara berulang.(baca: Dugaan Pemerkosaan Siswi SD oleh 21 Pria, Polisi Sebut Tidak Ada Unsur Pemaksaan)

“Tidak ada seperti itu. Tidak ada unsur pemaksaan karena dilakukan atas dasar suka sama suka dengan bujuk rayu,” kata dia Selasa (31/5/2016).

Sejauh ini polisi baru mengamankan enam orang yang diduga sebagai pelaku perkosaan. Enam orang tersebut telah dimintai keterangan dalam pemeriksaan. (baca: Pemerkosaan Siswi SD oleh 21 Orang, Polisi Amankan Enam Orang )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com