Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Ditipu, Anggota Investasi D4F Mengadu ke Polisi

Kompas.com - 25/05/2016, 15:14 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com – Belasan anggota investasi Dream for Freedom (D4F) mendatangi Mapolda Kalbar mengadukan nasib mereka, Rabu (25/5/2016).

Mereka melaporkan kepada pihak kepolisian lantaran merasa menjadi korban penipuan dari bisnis investasi tersebut.

Salah seorang yang mengadu, Heri Mulyadi mengungkapkan, ia bersama rekan lainnya sepakat mengadukan masalah ini ke Polda Kalbar. Awalnya, jumlah yang akan mengadu tersebut diperkirakan mencapai puluhan orang, namun hingga Rabu (25/5/2016) siang, hanya belasan orang yang datang.

“Ini karena mungkin masih banyak teman-teman yang takut melapor, dengan alasan akan dilaporkan balik dengan tuduhan pencemaran nama baik,” ujar Heri saat menjelaskan kepada petugas piket.

Korban lainnya, Mizel menjelaskan, ia menjadi anggota karena karena tergiur dengan hasil yang dijanjikan oleh temannya.

Mizel pun menyetorkan uang senilai Rp 15 juta yang disetorkan melalui transfer rekening yang sudah ditentukan oleh sistem. Dari uang yang disetorkan tersebut, Mizel mengaku, awalnya sudah mendapatkan hasil pengembalian uang yang ditanamnya sebesar Rp 9 juta.

Namun, sistem tersebut tiba-tiba berhenti, dan hingga saat ini tidak jelas bagaimana kelanjutannya.

“Saya hubungi kawan saya, dia bilang sabar dulu, ada perubahan, lagi ini lagi itu, banyak sekali alasannya, sampai akhirnya uang tidak ada sama sekali,” ujar Mizel dengan nada kesal.

Mizel menambahkan, saat pertama kali menjadi anggota dan merasakan hasil, ia kemudian menawarkan bisnis tersebut kepada rekannya. Beruntung, saat rekannya akan mendaftar, sistem bisnis tersebut tiba-tiba restart hingga saat ini.

Modus penipuan tersebut baru disadari Mizel ketika alasan maintenance system yang dilakukan hingga berhari-hari. Padahal, kata Mizel, sebagai salah maniak permainan game online,  server tersebut biasanya hanya di-maintenance paling lama satu hari saja, tapi ini sudah berhari-hari juga tidak ada perubahan.

“Se-Asia saja paling lama maintenance untuk game online hanya satu hari saja, nah ini server Indonesia kok sampai berhari-hari, nah di situ saya mulai curiga,” katanya.

Korban lainnya Johan mengatakan, saat ini sudah tidak tertarik lagi dengan bisnis seperti itu. Awalnya, Johan memang sama sekali belum pernah menggeluti bisnis investasi seperti yang di janjikan dalam sistem D4F. Namun, sama seperti Mizel, ia pun tertarik karena ajakan dan rayuan temannya hingga terjerumus ke dalam bisnis bodong tersebut.

“Saya disuruh lihat video-nya di youtube, nah dari video itu sepertinya sangat menjanjikan dari pihak owner, apalagi bonus pasifnya tidak dipotong,” kata Johan.

Sama seperti anggota lainnya, Johan pun harus kehilangan uang sekitar Rp 30 juta yang terbuang sia-sia dari bisnis itu.

Selain Johan, masih banyak lagi member lain yang tertipu bahkan hingga ratusan juta rupiah.

Sementara itu, hasil dari pertemuan dengan pihak kepolisian, menyarankan mereka untuk membuat laporan secara tertulis, dilengkapi dengan kronologis dan bukti pendukung lainnya sebagai kelengkapan berkas laporan.

Rencananya, dalam waktu dekat mereka akan membuat laporan resmi dengan aduan perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus tesebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com