Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Misteri Hilangnya Cuping Hidung, Polda DIY akan Panggil Saksi Ahli Fotografi

Kompas.com - 20/05/2016, 17:59 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

BANTUL, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda DIY masih berupaya mengumpulkan keterangan saksi-saksi untuk menyelidiki laporan hilangnya sebagian cuping hidung kiri almarhumah Wakiyah (46), warga Dusun Jlagaran, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.

Ditreskrimsus Polda DIY juga berencana mendatangkan saksi ahli untuk membantu mengecek keaslian foto yang menjadi bukti laporan oleh keluarga. Hal itu antara lain untuk melihat kapan foto tersebut dibuat.

"Prarekontruksi sudah di bangsal rumah sakit sampai dengan ruang jenazah," ujar Direktur Reskrimsus Polda DIY Komisaris Besar Polisi Antonius Pujianto, Jumat (20/5/2016).

Saksi yang telah dimintai keterangan mulai dari petugas kamar jenazah, keluarga, dan tetangga almarhumah. Polisi juga akan meminta keterangan kepada pegawai rumah sakit yang terakhir kali melihat di ruang jenazah. Demikian pula saksi yang melihat jenazah di rumah duka.

Keluarga yang melaporkan kejanggalan itu menyertakan foto itu yang memperlihatkan wajah Wakiyah dengan kondisi sebagian cuping hidung kiri hilang. Di foto itu tidak ada gambar orang lain di sekitar jenazah.

"Hanya wajah tidak ada orang lain di dalam foto itu. Kita perlu dalami siapa yang memfoto, kapan diambilnya, dan siapa saja saksinya saat itu," kata Antonius.

(Baca Ada Bagian Hidung Jenazah Wakiyah yang Hilang, Keluarga Lapor Polisi)

Ia mengatakan, saksi ahli fotografi dari kalangan akademisi akan dilibatkan untuk mengecek foto bukti laporan itu. Pengecekan ini untuk memastikan keaslian foto serta mengecek ulang waktu pengambilannya.

"Kita akan panggilkan saksi ahli fotografi dari akademisi universitas untuk mengecek foto itu," ujarnya.

Antonius menyatakan bahwa otopsi terhadap jenazah Wakiyah itu tidak memungkinkan karena lukanya kecil. Lagi pula, kejadian itu sudah lama. Wakiyah dinyatakan meninggal dunia pada 30 Januari 2016. Adapun laporan keluarganya dilakukan pada 15 Maret lalu.

"Kalau dibongkar untuk otopsi tentu jenazahnya sudah hancur," kata Antonius.

Setelah mengumpulkan keterangan saksi-saksi, polisi akan melanjutkan dengan prarekontruksi di rumah Wakiyah, Dusun Jlagaran, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com