MAKASSAR, KOMPAS.com - Tim Gegana, Reskrim dan Inafis Polda Sulselbar menyita sejumlah benda-benda mencurigakan terkait ledakan bom rakitan di kawasan pemukiman penduduk di Jl Barawaja 2, Kecamatan Tallo, Makassar, Selasa (17/5/2016) malam.
Benda-benda mencurigakan tersebut berasal dari rumah kost berlantai 3 milik H Abdul Malik yang merupakan sumber ledakan bom. Tim membawa puluhan kardus untuk dibawa ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri cabang Makassar guna penelitian.
Kepala Polrestabes Makassar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Rusdi Hartono yang dikonfirmasi, Rabu (18/5/2016) mengaku belum bisa merinci benda-benda yang ditemukan dan dibawa ke Labfor.
"Saya belum dapat laporan benda-benda apa saja yang ditemukan di lokasi ledakan. Tapi yang jelaskan, ada detonator ditemukan yang merupakan bagian dari bom ikan. Semua benda-benda itu akan diteliti oleh Labfor dan nanti baru bisa diketahui secara rinci," tutur Rusdi.
Rusdi juga mengaku, ledakan bom rakitan di wilayah kerjanya itu tidak berkaitan dengan jaringan teroris. Bom rakitan tersebut berkekuatan daya ledak rendah atau low exlosif.
Sebelumnya telah diberitakan, ledakan keras terjadi di salah setu rumah di kawasan padat penduduk di Jl Barawaja 2, Kacamatan Tallo, Makassar, Selasa (17/5/2016) malam.
Dari kejadian itu, dua orang pria diketahui bernama Accong asal Kolaka, Sulawesi Tenggara dan Harun asal Sinjai Sulawesi Selatan menderita luka parah. Kedua korban merupakan pegawai H Abdul Malik yang merupakan jaringan pembom ikan di laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.