PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Sebuah senapan angin serta satu tabung gas elpiji kemasan tiga kilogram disita petugas dari penumpang kapal cepat, Ekspress Bahari, rute Pangkalpinang – Belitung, Senin (16/5/2016).
Selain menemukan senapan angin dan tabung gas, petugas gabungan dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pangkalbalam, dan kepolisian juga mengamankan sejumlah cangkul, gergaji dan parang.
“Barang-barang yang kami amankan dikhawatirkan dapat digunakan untuk aksi teror yang mengancam keselamatan penumpang,” kata Kasubsie Keselamatan dan Patroli, KSOP Pangkalbalam, Harlansyah, kepada Kompas.com.
Menurut Harlansyah, dari hasil pemeriksaan, barang tersebut dibawa rombongan pekerja bangunan yang akan mengerjakan proyek di Manggar, Belitung Timur. Masing-masing pekerja kemudian didata dan diminta memperlihatkan kartu identitas.
“Untuk peralatan kerja sejenis cangkul, gergaji dan parang, kami serahkan pada nakhoda kapal untuk diamankan selama pelayaran. Tapi untuk senapan angin dan tabung gas tetap harus ditinggal. Barang tersebut kami serahkan pada perwakilan pekerja yang tinggal di Pangkalpinang,” ucap Harlansyah.
Razia pengamanan objek vital negara, seperti pelabuhan, kerap dilakukan guna mengantisipasi terjadinya aksi kriminalitas, penyelundupan dan teror. Beberapa waktu sebelumnya, juga dilakukan razia terhadap belasan truk barang dari Jakarta yang baru tiba di Pangkalbalam. Hasilnya petugas menemukan satu senjata tajam yang kemudian disita.