10 Orang Tewas akibat Miras Oplosan, Polda DIY Segera Gelar Operasi Besar-besaran

BANTUL, KOMPAS.com — Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menggelar operasi besar-besaran dengan sasaran penyakit masyarakat, salah satunya minuman keras oplosan. Hal ini dilakukan pasca-kematian beberapa orang di Bantul dan Kota Yogyakarta akibat mengonsumsi miras oplosan.

"Kami akan gelar operasi di semua wilayah," ujar Kapolda DIY Brigjen Pol Prasta Wahyu Hidayat, Senin (16/5/2016).

Ia menyebutkan, sasaran operasi pekat skala besar ini adalah penyakit masyarakat, antara lain prostitusi, perjudian, dan pencurian dengan kekerasan (curas). Sasarannya lainnya adalah miras oplosan.

"Semua hal tentang penyakit masyarakat. Semuanya," ujarnya.

Dia menekankan, pihaknya akan menindak penjual miras oplosan. Pelaku tidak hanya dikenakan Perda Tipiring, tetapi juga Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

"Kami gunakan UU. Kami akan pastikan, pelaku pengoplos miras masuk sel," ucapnya.

Sementara itu, korban meninggal akibat miras oplosan ini bertambah menjadi 10 orang dari sebelumnya 8 korban. Dua orang yang meninggal diketahui merupakan warga Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Pihak Polres Bantul pun bergerak cepat dengan mengamankan dua penjual miras oplosan atas nama Feriyanto dan Slamet. Feriyanto juga telah ditetapkan sebagai tersangka dengan barang bukti 81 botol berisi miras oplosan.

"Data sementara yang kami terima sampai saat ini, ada 10 yang meninggal. Dua penjual, kami langsung amankan, kemarin. Satu telah jadi tersangka," ucap Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo.