Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Penumpang Hong Kong Air yang Luka karena Turbulensi Dilarikan ke RS

Kompas.com - 07/05/2016, 08:18 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Sebanyak 17 penumpang terluka setelah pesawat Hong Kong Air yang terbang dari Bandara Ngurah Rai mengalami turbulensi di udara di atas pulau Kalimantan.

Di antara korban luka, 12 penumpang langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Di dalam pesawat, ada beberapa penumpang yang cedera jumlah 17 orang. Tapi yang dibawa ke rumah sakit hanya 12 orang, sisanya dirawat di klinik bandara," kata GM PT Angkasa Pura, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (7/5/2016).

Menurut data dari otoritas bandara, pesawat tipe A332 Register B-LINE dengan nomor penerbangan CRK 6704/HX 6704 dari Denpasar ke Hongkong ini membawa 204 penumpang dan 12 kru pesawat.

Karena mengalami turbulensi, pesawat yang sudah sampai di atas Pulau Kalimantan itu terpaksa kembali lagi ke Bandara Ngurah Rai. 

"Betul, pesawat Hong Kong Air mengalami turbulensi dan pesawat meminta kembali ke Bandara Ngurah Rai. Alhamdulillah bisa mendarat dengan selamat," tuturnya.

Pesawat dengan pilot Tinios Peter dan kopilot Redza Khomeini bin Abdullah itu landing pukul 04.29 Wita. Semua penumpang turun dari pesawat pada pukul 04.40 Wita dan langsung ditangani oleh tim medis.

(Baca juga: Hong Kong Air Turbulensi di Udara Kalimantan, Kembali Mendarat Darurat ke Ngurah Rai Denpasar)

Penanganan evakuasi penumpang dilakukan oleh AP 1 Ngurah Rai, KKP Ngurah Rai, dan dibantu oleh tim dari BPBD Provinsi Bali.

Saat ini, korban luka-luka masih berada di Rumah Sakit BIMC Denpasar dan yang tidak mengalami luka apa pun bisa istirahat di hotel yang sudah disediakan airline.

(Baca juga: Turbulensi Pesawat Begitu Hebat, Mengapa Bisa Terjadi?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com