Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyapa Papua Barat dengan Bersepeda

Kompas.com - 05/05/2016, 18:16 WIB
Dian Maharani

Penulis

MANOKWARI, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Papua Barat menggelar acara bersepeda Tour de Teluk Cendrawasih pada 5-8 Mei 2016. Acara bersepeda jarak jauh ini bertajuk "Melihat Lebih Dekat Keindahan Alam Papua Barat yang Damai dengan Bersepeda".

Kepala Polda Papua Barat Brigadir Jenderal (Pol) Royke Lumowa mengatakan, Tour de Teluk Cendrawasih bukan sekadar acara bersepeda.

"Kita ingin melihat lebih dekat Papua Barat, khususnya saat ini di pesisir Teluk Cendrawasih. Lebih dekat melihat masyarakat di kampung-kampung, saling sapa. Kalau naik mobil, motor, kita susah berhenti," ujar Royke di Manokwari, Kamis (5/5/2016).

Tour de Teluk Cendrawasih atau disingkat TdTC diikuti sekitar 170 pesepeda, termasuk Royke beserta puluhan bawahannya.

Peserta juga datang dari Jakarta, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Padang, Makassar, hingga Nusa Tenggara Timur. Ada pula klub bersepeda dari berbagai daerah di Papua, seperti Manokwari, Sorong, Jayapura, dan Fakfak.

Peserta dari luar Papua umumnya belum pernah berkunjung ke Papua Barat, apalagi dengan bersepeda. Kesempatan kali ini mereka manfaatkan untuk mengenal lebih jauh tentang provinsi tersebut.

Tour de Teluk Cendrawasih 2016 dibagi tiga etape, mulai dari Kota Manokwari dan berakhir di Bintuni, Papua Barat.

Etape pertama Kota Manokwari-Ransiki (Manokwari Selatan) sejauh 113 km, etape kedua Ransiki-Mamey sejauh 74 km, dan etape ketiga Mamey-Bintuni sejauh 85 km. Total jarak tempuh mencapai 272 km.

Etape pertama dimulai dari Mapolda Papua Barat dan dibuka oleh Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi.

Ketua Panitia Tour de Teluk Cenderawasih 2016 I Nyoman Suastra mengatakan, pesepeda umumnya akan melewati jalur aspal yang relatif mulus.

Namun, ada beberapa kondisi jalan yang masih dalam perbaikan. Jalan rusak akan lebih banyak ditemui pada etape kedua dan medan yang lebih berat.

"Tapi di sana ada keindahan alam dari trek yang akan kita lalui," kata Nyoman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com