BANDUNG, KOMPAS.com — Sejak memimpin Kota Bandung, Ridwan Kamil memang getol menjalin kerja sama dengan negara lain untuk mendorong pembangunan di Kota Kembang.
Upaya "jemput bola" pun dilakukan guna meyakinkan mitra luar negeri, seperti yang saat ini ia lakukan di Amerika Serikat dan Jerman.
Namun, sejumlah pihak memandang kunjungan yang dilakukan Ridwan Kamil ke luar negeri belum memberi dampak signifikan bagi pembangunan kota.
"Ogah" dinilai hanya pelesiran, Ridwan Kamil memajang 20 poin kerja sama internasional yang ia rintis sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Bandung.
Hasil kerja sama itu ia unggah di akun instagram pribadinya, @ridwankamil, untuk menjawab kritikan.
"Suka ada yang menanyakan, termasuk anggota Dewan, apa sih manfaat kunjungan Wali Kota Bandung ke luar negeri?" tulis Emil, sapaan akrabnya, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, tiap kunjungannya ke luar negeri selalu dilaporkan ke Mendagri. Menurut dia, kunjungan pun bersifat selektif atau ia hanya datang jika memang memberi hasil dan peluang besar untuk kerja sama.
"Terlampir HASIL dari kerjasama2 tersebut selama 2 tahun terakhir hasil me-lobby dan meyakinkan mitra luar negeri sana-sini untuk membantu percepatan atau lompatan pembangunan Kota Bandung," jelas Emil dalam salah satu posting-nya di Instagram.
Dari beberapa kerja sama itu, kata Emil, ada yang sudah terealisasi, masih berproses, dan dalam tahap persiapan.
"Insya Allah semuanya jika selesai, akan bermanfaat untuk pembangunan Kota Bandung. Karena perubahan itu harus dijemput, tidak bisa ditunggu. Politik yang baik adalah politik jemput bola bukan jaga warung," tutur Emil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.