Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstrasi Disebut Cuma Simulasi, Ribuan Mahasiswa UGM Tuding Rektor Bohong

Kompas.com - 02/05/2016, 15:51 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

SLEMAN, KOMPAS.com - Ribuan mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) menggelar aksi demontrasi bertajuk "Pesta Rakyat Gajah Mada" di depan Balairung UGM untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional, Senin (2/5/2016).

Dalam aksi ini, para mahasiswa menolak kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) 2016, penerapan uang pangkal bagi mahasiswa jalur ujian mandiri serta menuntut pencabutan SP2 pedagang kantin Sosio-humaniora alias Bonbin dan pencairan tunjangan kinerja (Tukin) yang tidak dibayarkan selama tiga semester.

Para mahasiswa dari berbagai fakultas ini juga mengkritik Rektor UGM Dwikorita Karnawati yang menyebutkan bahwa demo yang digelar hanyalah sebuah simulasi dan sebagai cara UGM untuk mendidik mahasiswa supaya kritis. 

"Saat diwawancara di radio, Rektor berbicara jika demo ini hanya sebuah simulasi. Apa yang dikatakan Rektor itu bohong," ujar orator di depan ribuan mahasiswa yang melakukan aksi.

Dia menegaskan bahwa unjuk rasa ini adalah benar-benar sebuah aksi untuk menyampaikan aspirasi.

"Ini adalah aspirasi kami," tegasnya.

Perwakilan mahasiswa juga sempat bertemu dan berdialog dengan Rektor UGM, namun dialog tidak menemukan titik temu.

Para mahasiswa juga meminta agar Rektor UGM mau menemui mereka untuk memberikan penjelasan atas pernyataan di radio, Minggu (1/5/2016) malam. Bahkan, dua mahasiswa bersimpuh di depan rektor agar mau menemui massa.

Namun karena Rektor UGM tidak mau, mahasiswa lantas menurunkan bendera hingga setengah tiang.

Sementara itu, Rektor UGM Dwikorita menyampaikan bahwa aksi demo yang dilakukan oleh para mahasiswa ini adalah simulasi untuk melatih mahasiswa berpolitik.

"Mereka tidak sadar kalau ini adalah simulasi. Saya mau menemui kalau jumlahnya 57.000 (orang) karena jumlah mahasiswa UGM 57.000," pungkasnya.

Sampai pukul 14.30 WIB, ribuan mahasiswa UGM masih bertahan di depan Balairung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com