Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Diselundupkan ke Timor Leste, 18 Sepeda Motor Tanpa Dokumen Diamankan

Kompas.com - 01/05/2016, 07:16 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

ATAMBUA, KOMPAS.com - Sejumlah aparat Kepolisian Resor Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengamankan 18 unit sepeda motor berbagai jenis yang tak dilengkapi dokumen apapun.

Diduga, sepeda motor tersebut hendak diselundupkan ke Timor Leste. Belasan unit sepeda motor itu diturunkan dari kapal motor Flores Mandiri, di Pelabuhan Atapupu, Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Belu.

Kepala Kepolisiam Resor Belu, AKBP Dewa Putu Gede Artha kepada Kompas.com, Sabtu (30/4/2016) mengatakan, motor tersebut diamankan setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan Syahbandar Pelabuhan, untuk membongkar isi kontainer saat baru diturunkan dari kapal.

“Sebanyak 18 unit sepeda motor ini tidak dilengkapi dokumen resmi sehingga wajib kita amankan guna penyelidikan lebih lanjut asal usul kendaraannya. Kendaraan disinyalir dikirimkan dari Jawa dengan harga murah dan kemudian beredar di Kabupaten Belu dan diteruskan ke Timor Leste,” kata Artha.

Artha mengaku bahwa pihaknya selama ini telah bekerja keras dalam mengusut dugaan penyelundupan kendaraan bermotor ke Timor Leste.

“Kami berhasil menggagalkan upaya penyelundupan sepeda motor dari luar NTT melalui jalur-jalur tikus yang ada di wilayah perbatasan dengan Timor Leste,” jelas Artha.

Ke-18 sepeda motor tersebut lanjut Artha, diketahui berangkat dari Surabaya, Jawa Timur menuju Pelabuhan Atapupu Kabupaten Belu, dengan menggunakan kapal KM Flores Mandiri.

Jenis kendaraan yang berhasil diamankan yakni Honda CBR, Honda Mega Pro, Yamaha Scorpio, Yamaha Mio, Suzuki FU 150 masing maisng satu unit, Honda Revo dua unit, Yamaha Jupiter tiga unit dan Yamaha Vixion sebanyak delapan unit.

Kendaraan-kendaraan tersebut selanjutnya dibawa ke markas Polres Belu dan kasus ini sementara dalam tahap penyelidikan.

“Untuk pelakunya masih kita dalami terlebih dahulu karena semua butuh proses dalam penetapan tersangka maupun korbannya. Apalagi barangnya diurus jasa ekspedisi,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com