Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tewas Dalam Sumur, Korban Pamit Beli Obat di Apotek

Kompas.com - 29/04/2016, 13:21 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com — Korban yang ditemukan tewas di dalam sumur di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sebelumnya sempat pamit kepada suaminya untuk membeli obat pada Kamis (28/4/2016). Korban bersama anaknya ditemukan pada Jumat (29/4/2016) sekitar pukul 02.30 WIB.

Anak korban bernama Yusuf selamat. Saat ditanya nama orangtua dan alamat rumah, korban bernama Yusuf (5) hanya menyebut Cijalingan. Dia tidak menyebutkan nama kedua orangtuanya, baik ibu maupun ayahnya. Namun, ia menyebutkan pekerjaan ayahnya sebagai tukang mebel.

Setelah ditelusuri, diketahui bahwa korban tewas, ibu Yusuf, bernama Ela (27). Mereka tinggal di Cijalingan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi.

(Baca Ada Suara Teriakan Anak yang Panggil Mamah dari Dalam Sumur)

"Setelah berhasil diangkat dari sumur kondisinya sudah lemas, lalu saya bawa ke rumah untuk diganti pakaiannya dan diberi makan," kata Ketua RT 14 Eli Ratnasari kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Jumat (29/4/2016).

Polisi mencari rumah korban berdasarkan keterangan korban selamat tersebut. Yusuf menyebutkan rumahnya di Cijalingan, dekat SMP, ada warung, dan ayahnya kerja di pabrik furnitur.

"Berdasarkan alamat itu, pihak Polsek Cisaat berkoordinasi dengan jajarannya. Hingga akhirnya dapat diketahui alamatnya dan ayahnya Yusuf," ujar dia.

Kepala Polsek Cisaat Komisaris Polisi Warsito mengatakan, berdasarkan pengakuan anak korban, pihaknya berkoordinasi dengan Polsek Caringin mencari tempat tinggal korban.

"Alhamdulillah, alamatnya ditemukan oleh anggota Babinkamtibmas dari Polsek Caringin. Jadi, alamat kedua korban ini cepat diketahui dan suami korban Pak Endang juga dibawa ke TKP untuk kepastiannya," kata Warsito.

Suami korban, Endang (55), menuturkan, sejak Kamis malam, ia mencari istri dan anak pertamanya setelah mereka pamit membeli obat di apotek di Cisaat.

"Tadi malam saya cari-cari karena tidak pulang, padahal sorenya hanya pamitan mau beli obat di apotek," ungkap Endang kepada Kompas.com saat menjemput anak pertamanya, Yusuf, di Kampung Cijambe Tengah.

Ia mengatakan, kondisi kejiwaan istrinya terganggu setelah anak keempat mereka meninggal dunia saat dilahirkan pada Januari 2016.

Endang mengatakan, saat istrinya pamit meninggalkan rumah, kondisi kesehatannya sedang stabil.

"Kadang-kadang suka kambuh. Saat pergi kemarin, dia juga membawa tas yang berisi handphone dan uang Rp 150.000 untuk beli obat," ujar dia.

Ia menuturkan, saat terjadi kecelakaan tiga orang tewas masuk sumur pada akhir bulan lalu, istri dan anaknya sempat melihat. Istrinya sempat ikut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban karena masih tetangga.

(Baca Bersihkan Sumur, Tiga Orang Tewas)

"Istri saya sempat lihat kejadian yang masuk sumur di Cijalingan. Saat itu, ada tiga orang yang tewas. Saya ga nyangka kalau istri saya juga meninggal dunia karena masuk sumur," kata Endang sambil menggendong Yusuf.

Jarak alamat rumah korban dengan tempat kejadian perkara (TKP) diperkirakan 10 kilometer. Lokasi itu berjarak sekitar 3 kilometer dari Cisaat yang menjadi tujuan awal korban untuk membeli obat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com