Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Dua Bulan, 10 Napi Kabur dari Tiga Lapas di Jawa Barat

Kompas.com - 29/04/2016, 06:14 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat mencatat ada 10 warga binaan yang kabur dari sejumlah lembaga pemasyarakatan di Jawa Barat selama dua bulan terakhir.

Dalam catatan Kanwil Kemenkumham Jabar, sebanyak tujuh warga binaan Lapas Paledang, Kota Bogor, yang melarikan diri pada Minggu (13/3/2016). Mereka kabur melalui jendela kamar berteralis besi di ruang tahanan mereka sekitar pukul 03.40 WIB.

Sementara itu, ada dua warga binaan Lapas Kelas II-A Pondok Rajeg Cibinong, Kabupaten Bogor, yang meloloskan diri pada Selasa (15/4/2016) sekitar pukul 02.00 WIB.
Keduanya membobol ventilasi teralis kamar yang sudah berkarat.

Seorang tahanan lainnya, yakni Melani alias Gladis (26), kabur dari Lapas Wanita Kelas II-A Sukamiskin, Bandung, Rabu (26/4/2016). Ia lolos ketika sedang menjalani program asimilasi di dalam rumah dinas Kepala Lapas Wanita Kelas II Bandung Surta Duma sekitar pukul 18.00 WIB.

(Baca Menteri Yasonna: Memang Dasar Melanie Penipu...)

"Yang baru tertangkap dua warga binaan yang kabur dari Lapas Paledang. Delapan warga binaan yang kabur masih dicari," ujar Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkum dan HAM Jawa Barat Agus Toyib seperti dikutip Tribun Jabar, Kamis (28/4/2016).

Agus mengatakan, kaburnya sejumlah warga binaan itu menjadi evaluasi jajarannya. Sebab, modus pelarian di Lapas Paledang dan Lapas Pondok Rajeg hampir sama. Mereka diduga telah merencanakan dengan matang sebelum kabur. Hanya Gladis yang kabur tanpa melakukan perencanaan yang matang.

"Ada evaluasi dengan melakukan sistem pengendalian keamanan yang baik. Memang banyak lapas di Jabar itu bangunan tua dan sudah diketahui pimpinan," kata dia.

Ia berdalih tidak ada dana untuk perbaikan lapas. Namun, ia menyatakan akan meningkatkan keamanan di dalam lapas meski jumlah penjaga lapas tak seimbang dengan jumlah warga binaan. Bahkan beberapa lapas tidak memiliki petugas jaga pos atas karena kekurangan personel.

"Kami sudah ingatkan kalapas untuk pengamanan dan pengendaliannya harus baik. Penguncian kamar tepat waktu pengawasan juga diperketat agar napi tidak kabur," kata Agus. (Tribun Jabar/Teuku Muh Guci S)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com