Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Berkepanjangan, Warga di Ambon Rebutan Air Bersih

Kompas.com - 27/04/2016, 13:43 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Warga di kawasan Galunggung Kecamatan Sirimau Ambon berebutan air bersih saat sebuah mobil tangki air memasuki wilayah tersebut, Rabu (27/4/2016). Meski berdesak-desakan, warga bersemangat untuk mendapatkan air bersih.

Para warga ini datang dengan membawa ember, jerigen hingga tong dan drum. Mereka terpaksa berebutan air bersih bantuan pemerintah Kota Ambon lantaran sulit mendapatkan air bersih karena kekeringan yang berkepanjangan beberapa bulan terakhir.

“Saya baru dapat tiga jerigen, ini masih antre terus,” kata Saleh saat ditemui di kawasan itu.

Menurut dia, krisis air bersih yang terjadi beberapa bulan terakhir ini memaksa warga harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk mendapatkan air. Pasalnya, lanjut dia, pemilik mobil tangki kerap menaikkan harga air bersih.

“Awalnya satu tangki hanya Rp 100.000 tapi selama krisis air bersih terjadi harganya ikut naik sampai dua kali lipat, bahkan ada yang rela membayar hingga Rp 300.000 per tangki, ya mau gimana lagi,” ujarnya.

Meski berdesak-desakan, warga mengaku senang karena mereka bisa mendapatkan air secara gratis.

”Tidak apa-apa biar harus berebut tapi kan gratis, jadi tidak lagi mengeluarkan uang,”ujar Wati.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Enrico Matitaputty saat dihubungi mengatakan, bantuan air bersih kepada warga Kota Ambon ini di distribusikan ke seluruh kecamatan di Kota Ambon yang terkena dampak kekeringan.

“Distribusi air bersih ini masih dilakukan hingga dua minggu ke depan,” ujarnya.

Menurut dia, bantuan air bersih itu sengaja dilakukan untuk membantu warga yang berada di daerah-daerah ketinggian yang sulit memperoleh air bersih. Dia mengaku setiap hari pihaknya mendistribusi sebanyak 30 tanksi air bersih untuk warga yang membutuhkan.

“Ini karena kondisi debit air menurun setelah terjadi kekeringan panjang, jadi sehari kita bisa distribusikan sampai 30 tangki,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com