Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSU Siloam Baubau Laporkan Demonstran ke Polisi soal Aksi Pelemparan Telur

Kompas.com - 22/04/2016, 22:19 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BAUBAU, KOMPAS.com – Direktur Rumah Sakit Umum Siloam Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Muhammad Agung Zain melaporkan perbuatan tidak menyenangkan dalam aksi pelemparan telur oleh sejumlah mahasiswa saat unjuk rasa di depan RS tersebut, Kamis (21/4/2016) kemarin. Laporan Agung disampaikan ke Mapolresta Baubau, Jumat (22/4/2016).

"Saya buat laporan perbuatan tidak menyenangkan. Tadi siang saya langsung buat laporannya. Saya persoalkan adalah lemparannya, bukan demonya. Kalau demo itu hak, tapi kalau lemparan itu sudah anarkistis," kata Agung saat ditemui di kantornya, Jumat.

(Baca Mahasiswa Lempari RSU Siloam Baubau dengan Telur)

Dia mengatakan, rumah sakit tersebut telah memiliki analisis mengenai dampak lingkungan yang diterbitkan pada November 2014. Adapun izin instalasi pengolahan limbah cair (IPCL) masih diproses.

"Saya bilang sama mahasiswa, 'Mau demo, mau demokan apa?' Kami ini kalau tidak ada izin, sudah lama dibongkar. IPLC bukan tidak ada, saya jamin rumah sakit yang ada di kota Baubau, cuma Siloam yang (akan) punya IPLC," ujarnya.

Ia menyebutkan, proses penerbitan izin IPCL membutuhkan waktu dua bulan karena harus ada uji laboratorium sebagai uji baku mutu.

"Kenapa belum RS jalan dan tidak diurus, karena menunggu dua bulan. (Kalau) ada bakterinya dicek di laboratorium. Kalau tidak sesuai baku mutunya, diberi kesempatan satu bulan atau dua bulan untuk dibenahi. Kalau diurusnya sebelumnya (jalan), apanya yang mau dites," ucap Agung.

Pengolahan limbah cair yang dimiliki RS Siloam Baubau berkapasitas sekitar 30.000 liter yang dirancang dua bulan baru penuh.

Siloam juga memiliki unit pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah medis padat atas bekerja sama dengan Dinas Kebersihan Kota Baubau.

"Genset juga kami punya dua mesin, dengan kekuatan 340.000 Watt. Kalau (listrik) PLN padam, dalam waktu 5 detik sudah langsung beralih ke genset. Siloam terbuka, bahkan kami punya misi memanusiakan manusia," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com