Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Muhammadiyah Ingatkan agar Agama Jadi Sumber Kehidupan

Kompas.com - 18/04/2016, 21:45 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak umat Muslim memaknai bulan Ramadhan dengan semakin memperteguh nilai-nilai agama sebagai sumber kehidupan kemanusiaan dan kebudayaan.

Menurut Haedar, sekarang ini ada kecenderungan nilai-nilai agama dan kemanusiaan sudah mulai hilang dalam kehidupan. Akibatnya, orang dengan sangat gampang melakukan tindakan melenyapkan nyawa.

Ia mengatakan, Muhammadiyah ingin memperteguh nilai-nilai agama sebagai sumber pencerahan kehidupan kemanusian dan kebudayaan.

"Itu subtansi dari kita ingin bahwa masyarakat Indonesia yang beragama dan mayoritas Muslim, baik menyambut Ramadhan, Idul Fitri, dan Idhul Adha maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari menjadikan nilai-nilai agama sebagai sumber kehidupan," kata Haedar, Senin (18/4/2016) di Yogyakarta.

Menurut dia, ada dua fenomena yang terus berlangsung dalam kehidupan saat ini di mana agama perlu hadir menjadi kekuatan supremasi nilai.

Yang pertama, fenomena gegar budaya dan kemanusiaan yang dihadapi masyarakat dan kemanusiaan universal. Misalnya, saat ini ada kecenderungan manusia dengan mudah melenyapkan nyawa orang dengan mudah. Orang seakan sudah tidak merasakan guncangan batin lagi ketika menghilangkan nyawa.

"Kita tidak ingin seperti ini terus menjadi bagian dalam perjalanan bangsa kita. Ini kan bangsa yang religius, Pancasila, dan beragama," kata dia.

Yang kedua, dalam kehidupan keagamaan sebagian masyarakat, ada pendangkalan nilai. Agama menjadi orientasi serba hiburan sehingga nilai-nilainya tidak menjadi pencerahan.

"Sebagian dengan gampang menawarkan nilai-nilai agama yang instan. Pemahaman agama yang instan. Ini rawan terhadap kekerasan, intoleransi, penyimpangan juga," ujarnya.

Ia juga menganggap bahwa saat ini agama sering menjadi komoditas untuk kepentingan, misalnya politik dan kekuasaan. Maka itu, ketika orang beragama meraih kekuasaan, agama nyaris tidak menjadi sumber nilai benar atau salah, baik atau buruk atau pantas tidak pantas, yang ada hanya aji mumpung kekuasaan.

"Maka saatnya ketika bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Ihul Adha hadir para tokoh, aktivis dan seluruh umat beragama itu menghayati kembali nilai-nilai yang paling dalam dari agama," kata Haedar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com