Nenek Ditahan Setelah Berkelahi Rebutan Ikan Asin dengan Perempuan Muda

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Lima puluhan warga Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolingggo, Jawa Timur, mendatangi kantor Kejaksaan Negeri Krasaan, Kamis (14/4/2106). Mereka memprotes penahanan seorang nenek yang bertengkar gara-gara berebut beli ikan asin.

Sambil membawa berbagai spanduk kecaman, massa meminta kejaksaan membebaskan Humaidah (60). Sejumlah keluarga Humaidah menangis histeris dan meminta Humaidah dibebaskan.

Humaidah ditahan sejak Rabu (13/4/2016) kemarin karena terlibat pertengkaran dengan tetangganya, Iswatun (30), pada 23 Januari 2016.

Keduanya bertikai setelah berebut membeli lima boks ikan asin yang dijual pengepul di tempat pelelangan ikan desa setempat. Akibatnya, kedua perempuan itu mengalami luka cakar dan lebam.

Agar perseteruan tidak berkepanjangan, warga memediasi mereka di kantor desa. Namun, karena tidak terima, Iswatun melaporkan Humaidah ke aparat penegak hukum.

Ningsih, keponakan Humaidah, menganggap penangkapan itu sebagai diskriminasi hukum.

"Kejaksaan hanya menahan Humaidah dan menetapkannya sebagai tersangka, sedangkan Iswatun dibiarkan bebas. Bu Humaidah lukanya lebih parah," katanya.

Pelaksana harian Kepala Seksi Intelijen Kejari Kraksaan Widi Trismono membantah. Menurut dia, kejaksaan menahan Humadiah karena berkasnya sudah lengkap atau P21 atas laporan Iswatun.

Sebaliknya, tidak ada laporan yang dapat menjerat Iswatun ke ranah hukum.

"Mereka mengajukan penangguhan penahanan. Tapi, hasil keputusannya belum bisa kami sampaikan," kata Widi.

Kejaksaan berjanji akan membebaskan tersangka jika sudah tercapai kesepakatan damai antara Humaidah dan Iswatun.