MEDAN, KOMPAS.com - Rumah keluarga Parada Toga Fransriano Siahaan (30), petugas pajak yang tewas akibat ditikam pengusaha karet Agusman Lahagu alias Ama Tety (45), di Jl Air Bersih Ujung, Medan, dijaga ketat anggota TNI berseragam lengkap.
Di depan pintu masuk menuju rumah duka, puluhan anggota TNI berjaga.
Salah seorang anggota TNI yang kebetulan berjaga di dekat pintu masuk rumah duka mengatakan, mereka hadir untuk ikut serta memakamkan jenazah korban.
Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayor Jendral L Pusung, juga rencananya datang ke rumah duka.
"Rencana korban akan dimakamkan secara militer. Makanya kami berjaga di sini," ungkap salah seorang petugas berbaret hijau, Kamis (14/4/2016).
Di rumah duka, ratusan pegawai Direktorat Jendral Pajak Wilayah Sumatera Utara berkumpul. Mereka duduk sembari berbincang terkait insiden kematian Parada.
Sebelumnya, terkait kasus ini, Polres Nias telah menetapkan lima orang tersangka. Mereka adalah Agusman Lahagu alias Ama Teti (45), pengusaha karet yang membunuh korban, serta empat kerabat Ama Teti, yaitu Anali Zalukhu alias Ana (17), Desama Lahagu alias Dedi (22), Marwan Gulo alias Rama (18) dan Bedali Lahagu alias Ama Yusu (43).
Berita ini telah tayang di Tribunnews.com, Kamis (14/4/2016), dengan judul: Rumah Petugas Pajak yang Tewas Dijaga Ketat Anggota TNI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.