Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriminalitas Tinggi, Medan Luncurkan Satgas Pemburu Preman

Kompas.com - 12/04/2016, 21:02 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Hasil evaluasi yang dilakukan Polda Sumut, angka kriminalitas di Sumatera Utara cukup tinggi. Maka dianggap perlu pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pemburu Preman. Harapannya, angka kejahatan jalanan yang dilakukan para preman menurun dan keresahan masyarakat berkurang.

"Ini antisipasi, diharapkan angka kriminalitas menurun, biar rasa aman dan nyaman di Sumut khususnya Kota Medan meningkat. Polda Sumut meluncurkan Satgas Pemburu Preman, sekitar 200 personel diturunkan. Menyebar tidak hanya di Kota Medan, tapi seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Utara selama 24 jam," kata Kapolda Sumut Irjen Pol Raden Budi Winarso, Selasa (12/4/2016).

Satgas mulai bekerja pada 13 April hinggal 12 Mei 2016 mendatang. Sasarannya adalah para preman yang meresahkan masyarakat, seperti pelaku pungutan liar (pungli), pemeras, begal, pencurian dan kekerasan, maling sepeda motor, dan kejahatan jalanan lainnya.

"Selama sebulan ini, kita lakukan pengamanan selama 24 jam. Bagi masyarakat yang merasa terancam dapat melaporkan atau menghubungi call center kami. Ini perintah Presiden RI dan program Kapolri. Semoga masyarakat dapat beraktifitas dengan nyaman, tidak ada lagi tindak kejahatan," ujar mantan Kadiv Propam Mabes Polri ini.

Ia menegaskan, personel yang menjalankan tugas wajib menaati Standar Operasional Prosedur (SOP), tidak arogan, dan menjaga solidaritas.

"Personel dibekali senjata lengkap. Jadi harus menjalankan tugas sesuai SOP. Penggunaan senjata harus melihat situasi dan kondisi di lapangan," ucapnya.

Peresmian Satgas Pemburu Preman ini juga dihadiri Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Anang Iskandar dan para Kapolresta se-Sumatera Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com