Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Sebut Ada Problem Disharmoni Antarumat Beragama di Sejumlah Daerah

Kompas.com - 11/04/2016, 17:53 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa ada problem disharmoni antarumat beragama yang dirasakan sedang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Karena hal itu, Khofifah menekankan pentingnya peran forum keserasian untuk mencegah terjadinya ketidakharmonisan di masyarakat.

"Forum keserasian ini harus diinstitusionalisasikan. Mengapa perlu, karena di beberapa daerah problemnya itu adalah problem disharmoni antarumatberagama," ujarnya kepada wartawan seusai membuka Konferensi Ikatan Pendidikan Kesejahteraan Sosial dan Kesejahteraan Indonesia di Tugu Gong Perdamaian Dunia, Kota Ambon, Senin (11/4/2016).

Khofifah tidak menyebutkan daerah-daerah mana saja yang mengalami ketidakharmonisan umat beragama tersebut.

Dia mengatakan, saat ini forum keserasian telah dibentuk di 2.000 desa, termasuk juga di tingkat kabupaten yang masuk dalam kategori rawan konflik sosial. Kemensos juga berencana membentuk forum yang sama di tingkat provinsi.

"Kalau forum keserasian tingkat provinsi bisa diinstitusionalisasikan, maka di situ bisa berkoordinasi dengan forum kerukunan umat beragama," kata dia.

Dia mengakui bahwa konflik sosial di masyarakat juga bisa terjadi akibat ketidakadilan sosial dan ekonomi. Maka itu, forum keserasian dibentuk untuk menghindari terjadinya konflik sosial

Berdasarkan data dari United Nations Development Programme (UNDP), Khofifah mengatakan ada 143 daerah di Indonesia yang rawan terhadap konflik sosial. Karena itu, pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan harus dapat melakukan pencegahan sejak dini.

"Unicef, UNDP, dan Unesco, mereka sekarang punya peta masing-masing. Kalau peta UNDP itu, ada 143 daerah di ndonesia yang rawan konflik. Dari 143 daerah yang disebut rawan konflik itu, sekarang ini sudah saatnya melakukan deteksi dini," ujarnya.

(Baca Mensos: 143 Daerah Rawan Konflik Sosial)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com