Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melalui Facebook, Pengacara yang Hina Korban Ledakan Granat Akhirnya Minta Maaf

Kompas.com - 02/04/2016, 13:15 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BAUBAU, KOMPAS.com - Setelah sempat menghilang, akun Facebook Nardin Alimondo Lawyer kembali muncul. Kemunculannya disertai dengan permintaan maafnya secara terbuka yang ditujukan kepada keluarga korban ledakan granat dan korps polisi.

"Atas informasi yang sudah tersebar di media tentang status saya di FB perihal peristiwa musibah ledakan di kampus UHO. saya mohon maaf yang sedalam dalamnya kepada teman-teman kepolisian, khususnya keluarga almarhum," kata Nardin dalam akun facebooknya, Sabtu (2/4/2016).

Ia mengaku, selama ini dirinya bukan menghindari permasalahan tersebut, namun ia banyak menerima ancaman teror melalui telepon dan facebook sehingga dia berdiam diri.

Nardin juga menulis maksud memposting status terebut bukan untuk menghina atauu melecehkan kepolisian maupun korban ledakan granat, almarhum Briptu Muhamad Khaidir.

"Tetapi saya bermaksud dengan tujuan untuk kedepannya supaya tidak terulang kembali peristiwa-peristiwa seperti itu dengan memperhatikan standar keamanan yang sudah ditentukan apalagi yang berhubungan dengan pelatihan penjinakan peledak yang berdaya ledak besar," sebut dia.

"Dengan adanya komentar-komentar saya, sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, dari lubuk hati yang paling dalam mohon maaf yang sebesar besarnya kepada Korps Polri khususnya keluarga besar Almarhum serta pihak yang merasa dirugikan," tambahnya.

Asalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Atas informasi yg sdh tersebar di Media tentang Status saya di FB perihal...

Posted by Nardin Alimondo Lawyer on Friday, April 1, 2016

Walaupun sudah memberikan permintaan maaf secara terbuka melalui akun facebooknya, netizen pegguna Facebook masih terus melakukan kecaman terhadap status Nardin yang telah menghina korban ledakan granat di kampus UHO.

"Nardin alimondonya baru nongol minta maaf pakai embel-embel, mau jadi artis pak? Sampai hati anda bicara yang bukan-bukan tentang korban, sekarang main minta maaf seperti ini? Makanya pak, kalau bertindak dipikir dulu, katanya pengacara kelakuan anda tidak mencerminkan pekerjaan anda sama skali..!!," kata pengguna facebook.

"Perasaan kalau di lihat itu status bukannya mengkritik tapi menghina,,,dikatai lale,,orang bau-bau liat cewe tolaki,,,itu kata mengkritik atau menghina...minta maaf di kluarga almarhum,,di seluruh masyarakat kota bau-bau," ujar nitizen yang lain.

Sebelumnya, Nardin Alimondo Lawyer, seorang advokat Indonesia dari Pos Bantuan Hukum di Kabupaten Buton, membuat tulisan yang menghina korban ledakan granat di kampus Universitas Haluoleo (UHO), Briptu Muhamad Khaidir.

“Namanya itu polisi bodo alias lale, gimana sambil praktek jinakan granat baru matanya dicewe,” tulis Nardin Alimondo Lawyer dalam akun Facebook miliknya.

Akibat tulisannya itu, sehingga dia mendapat kecaman dari nitizen. (Baca: Menghina Korban Ledakan Granat, Seorang Advokat Dikecam "Netizen")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com