Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Berempati, Ratusan Siswa SD Bagikan Buku Doa bagi Pasien RS

Kompas.com - 17/03/2016, 06:34 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Pemandangan yang tak biasa terlihat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu (16/3/2016) pagi.

Ratusan anak dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ibnu Mas'ud Ambarawa ini tampak berkerumun di ruang tunggu rumah sakit milik pemerintah tersebut.

Mereka di sana bukan lantaran tengah sakit atau menjadi korban keracunan massal yang kerap kita baca beritanya di media. Namun kehadiran bocah-bocah tersebut hendak membagikan buku kumpulan doa bagi orang yang sakit.

Masing-masing anak membawa satu hingga tiga buku kumpulan doa kesembuhan dan dengan cekatan mereka membagikannya kepada pasien RS.

"Bagi buku doa, biar orang yang sakit cepet sembuh," ungkap Shakila, salah satu siswa SDIT Ibnu Mas'ud saat ditanya tujuan membagikan buku doa kesembuhan tersebut.

Kepala SDIT Ibnu Mas'ud Ambarawa, Khodirun mengungkapkan, kegiatan berbagi buku kumpulan doa kesembuhan ini bertujuan untuk mengajari anak-anak lebih berempati kepada sesama.

Sejak dini, mereka diajarkan untuk peduli dengan lingkungan sekitarnya, salah satunya kepada para pasien yang berjuang melawan penyakit.

"Bagaimana ini menumbuhkan jiwa-jiwa yang welas asih dalam diri siswa, sehingga siswa itu sifat egoismenya terkalahkan dengan sifat welas asihnya. Dengan kegiatan ini, kita berharap, ketika anak-anak melihat temannya yang sakit, maka muncul sifat empati, sifat simpati dan muncul sifat sosial juga," kata Khodirun.

Aksi para bocah polos ini mendapatkan tanggapan hangat dari para pasien yang tengah berada di ruang tunggu. Mereka menyambut gembira pemberian buku kumpulan doa ini sebagai bentuk perhatian yang tulus dari anak-anak.

"Alhamdulillah ini (pemberian ini) memotivasi saya, untuk bisa kembali ke sehat lagi. Kita bisa membaca ayat-ayat suci Al Quran, kemudian kita juga berusaha dan alhamdulillah, Insyaallah kita bisa sehat dengan sendirinya," kata Roni Irawan, salah satu pasien.

Orang yang sakit sangat membutuhkan perhatian lebih dari orang di sekelilignya yang masih dianugrahi kesehatan. Apalagi bagi yang penyakitnya agak parah, jiwa mereka sedang labil dan butuh penguatan jiwa, butuh hiburan serta nasihat agar bersabar dan berharap pahala.

Kehadiran bocah-bocah yang masih lugu dan polos ini tentunya dapat menghibur para orang yang sakit. Terlebih, mereka juga mengajak para pasien untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan, bersabar dan bersyukur.

Sedangkan bagi anak-anak, kegiatan ini merupakan pembelajaran yang efektif untuk menumbuhkan dan menanamkan kesetiakawanan sosial sejak dini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com