Penertiban paksa tersebut dilakukan karena imbauan penghentian aktivitas tambang oleh Pemda dan Provinsi tidak direspons para penambang.
Kapolres Poso AKBP Ronny Suseno mengatakan, sejak dikeluarkannya surat peringatan pada Februari lalu, aktivitas tambang emas illegal di Dongi-dongi masih terus berjalan.
Berdasarkan hasil monitoring terakhir yang dilakukan oleh sejumlah anggota Polres Poso di lokasi tambang pada Selasa ( 15/3/2016), terdapat seribuan penambang yang masih tetap melakukan aktivitas.
"Kita sudah turun lagi ke lokasi. Nah, ternyata masih kita temukan seribuan warga yang masih tetap bertahan dan melakukan aktivitas penambangan liar di lokasi kawasan TNLL. Meskipun sebagian sudah ada yang telah meninggalkan tempat," kata Kapolres yang ditemui di ruangannya pada Rabu (16/3/2016).
Mengenai jumlah aparat yang akan diterjunkan, Ronny mengaku masih menunggu keputusan dari Pemda Poso dan Provinsi Sulawesi Tengah. Menurut dia, selain polisi, pihaknya juga akan melibatkan unsur TNI.
‘’Yang kita inginkan secepatnya, biar cepat selesai persoalan ini. Kita akan berhitung nanti berapa besar kekuatan yang akan digunakan. Persoalannya untuk personel Polres Poso sekarang banyak yang dilibatkan dalam operasi Tinombala, makanya kalau kurang, pasti kita di-backup Polda,’’ kata Ronny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.