Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Diresmikan Puan, Sentra Poros Perbatasan Baru Cetak 5 Paspor

Kompas.com - 11/03/2016, 07:34 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kamis (10/3/2016) siang, ruangan yang ditempati Kantor Imigrasi Nunukan untuk melayani pembuatan paspor dalam program Layanan Terpadu Sentra Poros Perbatasan tampak sepi.

Hanya beberapa pegawai Imigrasi yang terlihat duduk di dalam ruangan cetak paspor tanpa melakukan akivitas sama sekali. Bahkan 3 unit komputer dan 2 unit kamera di ruang pengambilan foto terlihat masih dibungkus rapi.

“Masih kami bungkus karena jarang dipakai. Kemarin sempat eror karena mati lampu,” ujar Misrani, salah seorang pegawai Imigrasi, Kamis.

Bahkan, sejak diresmikan oleh Menko PMK Puan Maharani, Selasa (16/2/2016) lalu, baru 5 buah paspor yang dicetak Imigrasi, itu pun sebagai contoh saat peluncuran.

Selama 3 pekan terakhir, praktis Imigrasi Nunukan tidak melakukan pencetakan paspor bagi buruh migran yang mengalami masalah dokumen.

Sebenarnya, kata Abdul Gaffar, pegawai Imigrasi lainnya, sudah ada 12 orang yang mengajukan paspor. Namun hingga Kamis siang, dokumen tersebut belum masuk ke ruang kantor Imigrasi.

“Laporannya ada 12 dokumen, tapi sampai sekarang belum ada masuk,” ujarnya.

Loket Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nunukan yang berada di depan ruangan Imigrasi juga terlihat sepi. Kaca loket bahkan tertutup rapat.

Di dalam ruangan hanya 2 pegawai yang terlihat sedang mengobrol. Salah satu pegawai mengaku sejak Layanan Terpadu Sentra Poros Perbatasan diresmikan, baru 30 buruh migran yang telah melakukan perekaman data kependudukan.

“Kita sudah cetak KTP sebanyak 30 buah,” ujarnya.

Selama program Layanan Terpadu Poros Perbatasan dilaksanakan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, BP3TKI Nunukan telah menangani 441 buruh migran dari Malaysia yang bermasalah dengan dokumen.

Kebanyakan dari mereka adalah buruh migran yang dideportasi pemerintah Malaysia.

BP3TKI Nunukan mentargetkan 10.000 buruh migran yang bermasalah dengan dokumen akan ditangani dalam program Layanan Terpadu Sentra Poros perbatasan tahun 2016.

Hingga hari Kamis, di tempat penampungan milik BP3TKI Nunukan tersisa 10 buruh migran deportasi dari Malaysia yang minta dipulangkan ke daerah asal mereka. Mereka mengaku telah 9 hari berada di penampungan menunggu pemulangan.

Ndak tahu kapan dipulangkan. Kita maunya cepat pulang,” ujar Melyn, buruh migran asal Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com