Gempa Mentawai Tak Pengaruhi Kegempaan Daerah Lain

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di perairan barat Sumatera, Rabu (2/3/2016) malam, tidak memengaruhi kegempaan di daerah lain.

"Gempa di Mentawai tidak memengaruhi kegempaan di daerah lain," kata Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Subagyo Pramumijoyo, Kamis (3/3/2016).

Gempa serupa diperkirakan tidak akan terjadi lagi di Kepulauan Mentawai dalam waktu dekat. Kalaupun ada gempa susulan, maka kekuatanya tidak sebesar kemarin.

"Tidak dalam waktu dekat, mungkin 100 tahun lagi," kata Subagyo.

Secara terpisah, Kepala Badan Meteriologi Klimatologi dan Geofisika Daerah Istimewa Yogyakarta Toni Agus Wijaya menyatakan bahwa gempa tersebut tidak memengaruhi wilayah Yogyakarta.

Meski demikian, karena berada di wilayah rawan gempa bumi, masyarakat Yogyakarta diminta untuk tetap selalu waspada.

"Batuan di sana dengan di Jawa karakternya berbeda. Karakter gempanya juga beda," ujar Tony.

Wilayah Yogyakarta pernah beberapa kali mengalami gempa besar. Yang terakhir terjadi pada Mei 2006. Gempa besar juga terjadi pada September 1937 dan Juli 1943.

"Gempa memang tidak bisa diprediksi. Yang terpenting masyarakat selalu waspada," kata dia.

Selain kewaspadaan, masyarakat juga harus tahu apa yang dilakukan ketika terjadi Gempa Bumi.

Gempa yang terjadi di perairan barat Sumatera terjadi pada Rabu pukul 19.49 WIB. Gempa itu berpusat 4,92 derajat Lintang Selatan dan 94,39 derajat Bujur Timur. BMKG sempat mengumumkan peringatan dini tsunami setelah gempa tersebut. Status tsunami dicabut pukul 22.40 WIB.