Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapor Setelah Dikeroyok, Romy Mengaku Malah Disalahkan Polisi

Kompas.com - 24/02/2016, 10:47 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Romy Ruliandi (36) yang sehari-hari berdagang parfum di pinggiran Jalan Gedung Arca Medan dikeroyok tiga juru parkir liar, 8 Februari lalu, karena menolak membayar pungutan liar ketiganya.

Karena tak senang dengan penolakannya, ketiga pelaku, yaitu Ruben, Loren dan Deni, langsung memukulinya hingga babak belur dan diopname di rumah sakit.

Romy lalu membuat pengaduan ke Polsek Medan Kota, di terima Ka SPKT A, Ipda P Pakpahan dengan No LP STPL/145/K/II/2016/SU/Polresta Medan/Sek Medan Kota. Tapi sampai berita ini diturunkan, para pelaku belum juga ditangkap.

Namun, menurut Romy, polisi yang menjadi juru periksa malah menyalahkannya dan menyayangkan sikapnya melapor.

"Dengan nada menyindir, juru periksa itu bilang, kalau mengadu ke polisi nanti buntutnya panjang. Tak akan bisa lagi jualan di sana, diancam-ancam pelaku terus nanti," kata Romy menirukan ucapan penyidik itu, Rabu (24/2/2016).

Romy mengaku terkejut mendengar ucapan tersebut. Baginya selama ini, polisi adalah pengayom dan pembela masyarakat kecil seperti dia.

"Sampai sekarang, masih sakit kepalaku. Masih sering muntah-muntah aku. Tapi pelaku tak juga ditangkap, aku tak mau berdamai sama mereka," kata Romy emosi.

Di tempat berbedan, Edo Binsar dari LSM Gerpan RI merasa aneh dan mencurigai sikap si polisi.

"Sikap ngotot oknum juru periksa Polsek Medan Kota menyalahkan korban pengeroyokan juru parkir liar menjadi pertanyaan besar. Bukan tidak mungkin manuver tersebut dilatari kepentingan kongkalikong antara pelaku dengan oknum polisi. Ke mana lagi masyarakat mengaku kalau tidak ke polisi? Juru parkir liar itu marak di wilayah hukum Polsek Medan Kota. Kok, bisa-bisanya juru periksa menyesalkan korban mengadu?" kata Edo.

Dia mengindikasikan, oknum polisi di Polsek Medan sengaja memelihara para juru parkir liar untuk menambah penghasilan mereka.

"Harusnya polisi melindungi masyarakat yang tertindas karena perbuatan tindak pidana yang dilakukan pelaku, bukan malah menyalahkannya. Aneh kali bah, polisi kok menyalahkan korban pengeroyokan yang mengadu," tambahnya.

Berdasarkan informasi yang didapat dari para pedagang, para pelaku merupakan informan polisi. Polisi terkesan berat sebelah, padahal satu pelaku dikenal polisi kerap membuat onar dan telah banyak laporan tentangnya.

"Ulah pelaku membuat kami resah. Tak mungkinlah polisi tak tahu ulah mereka. Karena lapak dagangan kami kan tak jauh dari Polsek Medan Kota. Karena tak ada yang mengadu, polisi pun diam. Di sini, juru parkir liar bebas beraksi kepada para pedagang," ungkap sejumlah pedagang yang tak mau disebutkan namanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com