Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat Gundukan Sampah 8 Meter, Wali Kota Magelang Mengamuk

Kompas.com - 22/02/2016, 20:00 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito sempat naik pitam saat melihat kondisi tempat pengelolaan sampah akhir (TPSA) Banyuurip yang dinilai memprihatinkan.

Sigit mendapati sampah menggunung mencapai 8 meter serta bau busuk yang menyengat. Sigit yang baru saja dilantik menjadi wali kota oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowoiyu itu mengaku kecewa dengan kondisi tersebut.

“Saya kecewa melihat kondisi TPSA seperti ini. Sampah begitu menggunung dan baunya tidak sedap. Malu saya sama rakyat. Saya minta maaf pada masyarakat,” ujar Sigit saat meninjau di TPSA, Senin (22/2/2016).

Sigit pun langsung menegur pejabat yang bertanggung jawab atas pengelolaan sampah tersebut, yakni UPTD TPSA Banyuurip yang berada di bawah Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Tata Kota (DKPTK).

“Bagaiamana caranya agar wangi, itu tugas SKPD. Silakan terjemahkan makna wangi itu. Silakan bikin konsep penataan dan bawa ke meja saya,” ujar Sigit geram.

Sigit menilai, sampah yang ada TPSA saat ini sudah berada pada batas toleransi. Tumpukan ideal sampah hanya sekitar 3 meter.

Menurut dia, hal tersebut disebabkan karena tidak seimbang antara sampah yang masuk dengan yang diolah.

Mantan kepala DPU Kota Magelang itu meminta pengelolaan sampah ditingkatkan, seperti mengembangkan produksi bio gas dari air limbah sampah yang sejauh ini sudah dimanfaatkan untuk menyalakan kompor beberapa warga sekitar meski baru dua jam.

“Bio gas itu bagus tapi tingkatkan produksinya, jangan hanya dua jam, tapi 24 jam," paparnya.

Sigit mengatakan, sudah ada wacana tempat pembuangan sampah terpadu atau regional tersedia di setiap lokasi di Kota Sejuta Bunga ini. Hanya saja,, wacana tersebut baru terjadwal sekitar tahun 2019 mendatang.

"Sebelum ke sana, kita harusnya bisa mengelola sampah dengan baik agar masyarakat sekitar tidak mengeluh dampak negatifnya,” jelasnya.

Sementara itu, kepala DKPT Kota Magelang, Arif Barata mengaku, siap berkoordinasi baik internal maupun eksternal dengan SKPD terkait untuk mencari solusi terbaik mengatasi sampah di TPSA Banyuurip.

“Akan kami tindaklanjuti segera untuk mencari cara jitu menangani TPSA ini,” katanya.

Senada, Kepala UPTD TPSA Banyuurip Gancang Wicaksono juga mengakui bahwa tumpukan yang ada saat ini memang melebihi dari ideal. Total luas lahan memang 7,8 hektar, akan tetapi hanya 40 persen yang digunakan untuk pengolahan sampah. Selebihnya merupakan kantor, pengolahan bio gas, dan lainnya.

"Kami terima teguran dari pak Wali dan akan kami berusaha mencari solusi ungkap Gancang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com