Hal tersebut diungkapkan Anas kepada Kompas.com, Minggu (21/2/2016) di halaman Pendopo Shaba Swagata Blambanga.
Ia mengaku saat mengetahui isu LGBT muncul, dirinya langsung membaca beberapa buku referensi psikologi.
"Dari buku referensi itulah saya memahmi bahwa LGBT bisa disembuhkan. Namun juga bisa menular jika lingkungan mendukung," jelas Bupati Anas.
Untuk itu, ia lebih memilih melakukan pencegahan dengan memberikan ilmu parenting kepada orangtua, terutama perempuan baik calon ibu maupun yang telah menjadi ibu.
"Untuk anak anak bisa dicegah dengan pembekalan ilmu parenting untuk orang tua, sedangkan yang dewasa bisa diarahkan kepada psikolog," jelasnya.
Bupati Anas juga mengaku telah berbagi informasi dari psikilog terkait LGBT tersebut kepada beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) agar mendapatkan pemahaman dan eduksi yang tepat.
"Untuk yang sudah jadi memang butuh pendekatan edukasi dan ini tentu butuh tenaga. Nanti pada forum pimpinan daerah akan kita bicarakan dengan menggandeng tokoh agama. Tapi tetap yang terpenting adalah pencegahan dengan pendekatan keluarga," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.