Upaya evakuasi jenazah dari pegunungan menuju perkampungan warga yang dilakukan sejak Kamis (18/2/2016) kemarin itu masih terkendala oleh medan yang cukup sulit ditempuh serta cuaca disekitar lokasi temuan jenazah yang tidak mendukung.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto dalam keterangan persnya di Mapolres Poso mengatakan, jenazah AKP Fredy Manuhutu sudah ditemukan, namun pihaknya kesulitan untuk membawa anggota Brimob BKO dari Mabes Polri tersebut.
"Jenazah sudah ditemukan. Untuk sampai ke lokasi dengan jalan kaki, kami butuh waktu tempuh sekitar 2-3 hari. Kalau pakai heli kendalanya pada cuaca yang tidak menentu dan sangat berbahaya,’’kata Hari.
Ia menambahkan, tim evakuasi terdiri dari 20 personel gabungan TNI-Polri dan dibantu helikopter milik Polda Sulawesi Tengah.
Rencananya jenazah akan diangkut dengan menggunakan heli menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng untuk dilakukan visum. Setelah itu akan diserahkan ke pihak keluarga di Ambon.
"Semoga saja hari ini evakuasinya berhasil. Kemungkinan besar nanti setelah evakuasi, jenazah langsung di bawa ke RS Bhayangkara dengan menggunakan heli,’’ katanya.
Sebelum diberitakan, AKP Fredy Manuhutu ditemukan meninggal saat melaksanakan tugas melakukan penyisiran di tengah hutan di wilayah Pegunungan Napu bersama sejumlah personel Brimob dalam rangka operasi Tinombala untuk menumpas kelompok Santoso cs tersebut.
Korban sering mengeluh kepada anggotanya mengalami sakit perut serta sakit dada yang diduga gejala penyakit malaria.
AKP Fredy Manuhutu merupakan anggota Brimob Kelapa Dua ,tamatan Taruna Akpol tahun 2006 dengan jabatan terakhir Kasubden III Detasemen E Satuan I Gegana, lahir di Kota Ambon pada tahun 1984.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.