Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakar Surat Undangan Memilih, Pendukung Imba Ogah "Nyoblos"

Kompas.com - 17/02/2016, 09:53 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Pendukung Jimmy Rimba Rogi, calon Wali Kota Manado yang dianulir keikutsertaannya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Susulan membakar Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara atau undangan memilih.

Para pendukung ini memilih untuk tidak pergi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebagai dukungan terhadap Imba, panggilan Rogi yang tidak bisa ikut sebagai kontestan Pilkada. Menurut Andi Firmansyah, warga Singkil hal itu merupakan bentuk kekecewaan mereka.

"Sebagai bukti penolakan kami terhadap Pilkada, maka kami membakar surat undangan yang diberikan oleh petugas KPPS," ujar Andi.

Sikap yang sama ditunjukkan oleh Noval, warga Karame yang ikut menolak Pilkada karena pasangan yang dia usung tidak ada dalam kertas suara.

"Saya kecewa. Saya tidak mau memilih, lebih baik saya masuk kerja dari pada buang waktu untuk ke TPS," kata Noval, warga Wonasa.

Menurut dia, tidak ada gunanya ke TPS jika calon Walikota dan Wakil Walikota pilihannya tidak ada dalam kertas suara. Begitu juga dengan Indra, warga Malalayang mengatakan dari ketiga calon yang ikut bertarung semuanya tidak sehebat pasangan Imba dan Bobby.

“Pasangan yang ada sekarang tidak mewakili kami, selain itu juga program yang mereka dengungkan sudah di jalankan pak Imba semasa beliau memimpin hanya saja belum dijalankan semua karena pak Imba sudah ditahan waktu itu,” ujar Indra.

Indra menambahkan, lebih baik kami memilih golput dan masuk kerja daripada ke TPS. Awalnya, Imba yang berpasangan dengan Bobby Daud dan didukung oleh Partai Golkar, PAN dan PPP diloloskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manado.

Pasangan ini bahkan sudah mengantongi nomor urut dua. Pilkada Manado yang semestinya digelar pada 9 Desember 2016, bersamaan dengan Pilkada Serentak Pertama ditunda sehari menjelang pencoblosan.

Penundaan itu terkait dengan sengketa pencalonan Imba yang masih berstatus bebas bersyarat terkait kasus korupsi APBD Manado 2006-2007 sewaktu dirinya menjabat walikota. Ketua KPU Manado bahkan diberhentikan dari jabatannya karena sengketa ini.

Komisioner Panwas Manado juga diberhentikan dan diganti dengan komisioner yang baru. Pencalonannya berulang kali diloloskan karena ada upaya hukum dari Imba tetapi juga berulang kali digugurkan.

Pasangan Imba-Bobby kemudian dinyatakan gugur oleh keputusan Mahkamah Agung. KPU RI kemudian memerintah KPU Manado untuk segera menggelar Pilkada Susulan pada 17 Februari 2016. Imba yang fenomenal sewaktu menjabat Walikota Manado mempunyai basis pendukung yang militan.

Para pendukung itu berulang kali berunjuk rasa saat sengketa pencalonan itu bergulir. Kini ketika Pilkada Manado digelar, banyak di antara mereka memilih untuk tidak menyalurkan aspirasi suaranya, karena menganggap calon yang ada tidak sehebat Imba.

Pilkada Susulan ini akhirnya hanya diikuti oleh tiga pasangan calon, yakni Harley Mangindaan - Jimmy Asiku; Vicky Lumentut - Mor Bastian dan Hanny Joost Pajouw - Tonny Rawung (Baca juga: Pilkada Kota Manado Akhirnya Digelar, TPS Sepi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com