Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Hari Terjebak di Bawah Tanah, Karyawan Tambang Berhasil Dikeluarkan

Kompas.com - 17/02/2016, 05:21 WIB
Kontributor Ternate, Fatimah Yamin

Penulis

TERNATE,KOMPAS.com - PT Nusa Halmahera Minerals (PTNHM), Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara beserta seluruh kru berhasil mengeluarkan Mursalim Sahwan, karyawan yang terjebak dalam bawah tanah.

Mursalim berhasil dikeluarkan pada Selasa (16/2/2016) siang pukul 10.30 WIT menggunakan alat raise bore shaft melalui lubang pengeboran sepanjang 38 meter yang telah dibuat untuk menuju lokasi dari terowongan tambang di atasnya.

“Pak Mursalim telah dibawa ke klinik Gosowong sekaligus dipertemukan dengan istri dan anak-anaknya,” jelas Communication Manager PT NHM Gosowong Tambang Emas, Herastuti Haryogyo.

Managing Director dan Chief Executive Officer Newcrest, Sandeep Biswas menyampaikan apresiasi kepada tim penyelamat yang telah bekerja tanpa kenal lelah selama 24 jam setiap hari sejak terjadinya kejadian geoteknik pada 8 Februari 2016 yang menutup terowongan tambang saat Mursalim sedang melakukan pengeboran lubang blasting.

“Sebelumnya dua lubang pengeboran dengan diameter lebih kecil telah dipergunakan untuk mengirimkan suplai air dan makanan serta berfungsi sebagai akses komunikasi antara Pak Mursalim dengan tim penyelamat dan juga keluarganya. Hal tersebut telah berperan sangat besar dalam membantu beliau untuk tetap bersemangat selama masa masa sulit ketika terjebak,” kata Herastuti.

Upaya penyelamatan ini, katanya, benar-benar suatu kerja sama yang didukung sejumlah para pemangku kepentingan internal dan eksternal termasuk para penasihat spesialis. beberapa perusahaan tambang lain yang pernah mengalami situasi yang hampir sama, para operator transportasi, Pemerintah Indonesia, Pemerintah Australia dan lainnya.

Penyebab insiden akan diketahui berdasarkan hasil investigasi yang menyeluruh dan teliti. Para Inspektur Tambang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah berada di site sejak 10 Februari 2016 untuk mengawasi proses penyelamatan.

“Seluruh operasi penambangan dan pemrosesan masih tetap dihentikan,” kata Herastuti lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com