Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ya Tuhan, Jangan Berikan Lagi Kami Cobaan"

Kompas.com - 16/02/2016, 09:32 WIB
BATAM, KOMPAS.com — Susanti, ibu Maulana (3) yang tewas setelah ditendang ayahnya, terlihat murung ketika baru pulang dari rumah sakit.

Perempuan yang mengenakan kaus bermotif garis-garis itu menggendong anak bungsunya sebelum menaruhnya di sebuah ayunan yang tergantung di ruangan tempat tinggalnya.

Hanya beberapa menit setelah tertidur, bocah mungil itu kembali merengek dan sang ibu dengan cekatan menurunkan anaknya dan menyusuinya.

Setelah memastikan anaknya tertidur, Susanti kembali keluar rumah menemui sejumlah awak media yang menunggunya.

Saat memulai bercerita, Susanti langsung mengatakan bahwa kebanyakan warga di sini selalu mencemoohnya dengan sebutan "ibu pembunuh anak".

Padahal, saat ini batin Susanti sangat terpukul dengan kejadian itu. Sudah ditinggal pergi anaknya, suaminya juga harus tinggal di penjara.

"Kemarin malam waktu saya belanja di warung, ada orang yang lewat dan bilang, 'Ibu pembunuh, ibu pembunuh', saya hanya diam saja. Saya tak bisa berkata banyak," ujar Susanti.

Menurut Susanti, saat kejadian berlangsung, dia tengah bekerja di Pasar Jodoh untuk mengais barang-barang bekas. (Baca juga: Kesal karena Anak Tak Berhenti Menangis, Ayah Tendang Anaknya hingga Tewas)

Sekitar pukul 13.00 WIB, mata bagian kirinya tidak berhenti berdenyut. Firasat tidak enak membawa Susanti pulang ke rumah.

Dalam perjalanan pulang, perasaannya kian tak menentu. Dia merasakan sesak di bagian dadanya. Semakin mendekati rumah, perasaannya semakin kusut.

"Saya berdoa di dalam hati, ya Tuhan, apa sebenarnya yang terjadi. Jangan berikan lagi kami cobaan, saya terus bilang seperti itu," ceritanya.

Sesampai di rumah, dia langsung berucap, 'Assalamualaikum'. Namun, tidak ada jawaban dari dalam kamar.

Dia merasa kaget. Biasanya jika ia berucap seperti itu, suara manja Maulana langsung menjawab.

"Tapi, saat itu tidak ada jawaban. Saat saya di kamar, saya hanya melihat anak saya yang sedang menangis di atas ayunan. Saya semakin bingung apa sebenarnya yang terjadi," katanya.

Saat tidak menemukan Maulana, dia pun bertanya kepada suaminya, Efendi, yang baru pulang.

"Di mana Maulana, Bapak? Kok enggak kelihatan," kata Susanti ketika ia bertanya kepada suaminya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com