Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Besar Dibuat untuk Selamatkan Karyawan Tambang Emas yang Terjebak

Kompas.com - 12/02/2016, 22:01 WIB
Kontributor Ternate, Fatimah Yamin

Penulis

TERNATE, KOMPAS.com - Mursalim Sahman, karyawan perusahaan tambang emas PT Nusa Halmahera Minerals (PTNHM) Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, hingga Jumat (12/2/2016), sudah lima hari terjebak di tambang bawah tanah Kencana.

Upaya penyelamatan terus dilakukan pihak perusahaan dengan membuat lubang kedua sepanjang kurang lebih 95 meter ke dalam tanah.

Lubang tersebut saat ini berfungsi sebagai sarana untuk mendukung komunikasi khusus dengan Mursalim Sahman.

“Upaya penyelamatan Pak Mursalim Sahman, karyawan PT Nusa Halmahera Minerals (PTNHM) yang terjebak di dalam tambang bawah tanah Kencana memperoleh kemajuan positif dengan dibuatnya lubang pengeboran kedua kemarin sepanjang kurang lebih 95 meter ke dalam (tanah),” kata Manajer Komuniksi PT NHM Gosowong Tambang Emas, Herastuti Haryogyo kepada Kompas.com, Jumat (12/2/2016) sore.

Diameter lubang tersebut, ujar Herastuti, akan terus diperbesar untuk memudahkan pekerja mengeluarkan Mursalim.

“Semua upaya tetap difokuskan kepada operasi penyelamatan. Kita mempunyai pilihan cara yang paling mungkin dilakukan untuk mengeluarkan Pak Mursalim. Satu di antaranya adalah untuk membuat lubang dengan diameter besar menembus ke ruangan di mana Pak Mursalim sekarang berada," tambah Herastuti.

"Lubang percobaan sudah dapat menembus kemarin di waktu tengah malam dan sekarang kami sedang memperbesar ukuran lubang tersebut,” tambah dia.

Operasi ini, lanjut dia, merupakan pekerjaan geoteknikal yang berat dan kompleks. Sejumlah penilaian risiko telah diterapkan untuk memastikan keselamatan tim penyelamat dan  Mursalim.

“Kami tetap melakukan kontak secara teratur dengan Pak Mursalim. Beliau tetap dalam keadaan baik dan memberikan informasi yang berguna bagi kami yang akan membantu proses penyelamatan beliau," Herastuti menjelaskan.

"Kami memberikan beliau makanan dan minuman melalui lubang pengeboran pertama berdiameter kecil yang dibuat pada 10 Februari 2016. Para praktisi professional kesehatan di site kami secara terus menerus memonitor kesehatan mental dan fisik beliau,” dia menegaskan.

Saat ini, papar Herastuti, Mursalim telah saling bertukar surat dan foto dengan keluarganya yang tetap berada di lokasi tambang. 

“Pada tahap ini kami belum dapat memberikan perkiraan waktu operasi penyelamatan ini, akan tetapi kami sedang bekerja keras untuk membuat kemajuan dalam proses ini dengan seaman dan secepat mungkin,” tambah Herastuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com