Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Terlepas dari Pelukan Sang Ibu Saat Mobil Terseret Banjir

Kompas.com - 11/02/2016, 10:43 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Sebuah mobil Suzuki Carry dengan nomor polisi K 1848 Q, yang berpenumpang tiga orang dewasa dan satu balita berusia delapan bulan, terseret banjir.

Peristiwa itu terjadi ketika mobil itu hendak memaksa menyeberang Sungai Boen di Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Camat Bikomi Nilulat Marcelinus Sarah yang didampingi Sekretaris Camat Bikomi Nilulat Verry Lake, Kamis (11/2/2016) mengatakan, mobil yang dikendarai Agustinus Lapolite itu bergerak dari arah Kefamenanu menuju Desa Inbate.

Saat menyeberang lanjut Marcelinus, sungai dalam kondisi banjir dengan ketinggian air sekitar 75 sentimeter.

Naas, pada saat berada di tengah sungai, mesin mobil tiba-tiba mati. Satu orang penumpang yakni Nicolas Lite, turun dari mobil dan menyeberang hingga pinggir sungai.

“Tak berselang lama, air datang lebih besar dengan ketinggian satu meter lebih, sehingga mobil terbawa arus. Seorang penumpang, Rita Nenohae, keluar mobil dan berenang ke tepi sungai,” ujar Marcelinus yang diamini Verry.

Carry pun terbawa arus hingga tersangkut di batu yang letaknya kurang lebih 100 meter dari posisi semula,

Pada waktu mobil tersangkut itulah, Elizabeth Eto baru sadar bahwa bayi perempuannya yang berusia 8 bulan, Yulianti Lite telah lepas dari pelukannya.

“Mobil yang terseret banjir, sudah dievakuasi oleh warga, sedangkan bayi yang terlepas dari gendongan sang ibu sampai sekarang masih dalam pencarian,” kata Marcelinus.

Menurut Marcelinus, penyebab kecelakaan adalah karena pengemudi memaksa menyeberang sungai meluap.

Di sana tidak ada jembatan penghubung untuk sungai tersebut. Padahal, wilayah itu berbatasan langsung dengan Distrik Oekusi, Timor Leste.

“Ini bukan kejadian pertama, karena pada beberapa tahun lalu pernah rombongan Bupati TTU terhalang banjir di tempat yang sama dan satu unit mobil dinas (mobil operasional humas dan protokol setda TTU) terjebak banjir dan nyaris terseret arus," kata dia.

Marcelinus pun berharap Pemerintah Daerah hingga Pusat bisa memberi perhatian khusus untuk pembangunan jembatan di wilayah ini, karena berada persis diberanda depan NKRI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com