Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam Aceh Utara Datangkan Rezeki untuk Penyedia Rakit

Kompas.com - 09/02/2016, 22:25 WIB
Kontributor Lhokseumawe, Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Banjir yang merendam Kabupaten Aceh Utara, Aceh, sejak dua hari terakhir memberikan rezeki untuk penyedia jasa rakit penyeberangan.

Seperti terlihat pada Selasa (9/2/2016), dua buah rakit penyeberangan yang disiapkan disiagakan warga Desa Rayeuk Pange, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara.

Rakit ini melayani penyeberangan sepeda motor, masyarakat dan barang dari dan ke Pirak Timu.

Rakit bambu itu membelah jalan yang selama dua hari terakhir berubah menjadi “lautan” sepanjang dua kilometer.

Rakit itu bergerak bukan dengan menggunakan dayung tapi ditarik tiga orang warga.

“Untuk biaya angkut sepeda motor sebesar Rp 15.000 rupiah,” kata Teuku Faisal Razi, salah seorang warga Pirak Timu yang menaiki rakit itu kepada Kompas.com.

Sementara untuk orang dan barang dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 per orang. Jasa rakit dadakan ini bisa ditemukan setiap kali banjir merendam kecamatan di pedalaman itu.

Letaknya persis di ujung jembatan gantung Rayeuk Pange. Desa ini langsung bersisian dengan Krueng (sungai) Keureuto yang selalu meluapkan air ke permukiman warga di saat musim hujan.

Bagi warga yang tak ingin menyeberang, kawasan itu bagai obyek wisata dadakan yang ramai dikunjungi.

Setiap kali penarik rakit terpleset dan jatuh ke air, tawa pun membuncah di antara pengunjung yang menyaksikan.

“Kami ini sudah berpuluh tahun terendam banjir. Tidak ada upaya serius mencegah banjir di sini,” ujar Muhammad, seorang penumpang rakit.

Rakit bambu itu menjdi satu-satunya sarana transportasi saat banjir datang melanda. Jika tidak menggunakan rakit, maka masyarakat akan terisolir.

“Masalahnya hasil tani kami harus bawa ke pasar Matangkuli atau Lhoksukon. Jika tidak, maka bisa layu sayuran kami,” sebut Anwar, seorang petani dari Pirak Timu.

Kini, dua hari sudah mereka menyeberang menggunakan rakit. Harapan rakyat melambung, agar kisah banjir tak terulang lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com