Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman PHK di Jabar, Aher Minta Masyarakat Tenang

Kompas.com - 09/02/2016, 17:46 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta masyarakat tenang dalam menyikapi ancaman pemutusan PHK di Jawa Barat.

Aher optimistis, industri yang ada di Jabar akan tumbuh meski saat ini muncul ancaman PHK.

"Mudah-mudahan pada saat ada PHK di tempat lain, ada tumbuh bisnis baru,” ujar Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan di Bandung, Selasa (9/2/2016).

Aher yakin pemerintah pusat tidak akan tinggal diam menghadapi masalah ini. Pemerintah akan melakukan berbagai langkah untuk menghentikan gelombang PHK.

Pemprov Jabar, lanjut Aher,  juga akan mengambil langkah-langkah strategis. Misalnya, mempermudah iklim investasi di provinsi tersebut.

Adapun untuk mencegah pengangguran, Pemprov Jabar akan merevitalisasi sektor pertanian.

Sebab, sektor pertanianlah yang membuat Indonesia khususnya Jabar tidak terlalu terkena dampak perlambatan ekonomi.

“Jangan kesampingkan potensi agraria. Salah besar kalau menilai agraria itu awal dari industri, agraris itu pokok,” tuturnya.

Justru, lanjut dia, industri manufaktur yang dinilai sebagai kekuatan, sangat bertumpu pada hasil sektor pertanian. Bahkan, sehebat apapun penguasaan teknologi, pertanian tidak boleh ditinggalkan.

"Karena itulah kita memperbanyak SMK, jurusan mengarah ke pengolahan alam maupun pertanian secara luas. Ini yang harus kita lakukan," bebernya.

Begitupun ketika berbicara impor. Komiditi paling banyak yang diimpor Indonesia adalah produk-produk pangan.

Jadi, jika masyarakat ingin mengembangkan industri, maka sektor pangan sangat tepat.

“Jadi kalau kita mau mengembangkan industri, ya industri pangan. Kita kembali memperkuat pangan di sektor hulu," tambah dia.

Sementra itu, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar meminta semua pihak untuk tidak terlalu reaktif terkait adanya isu pemutusan hubungan kerja di sejumlah perusahaan.

Deddy mengaku, hingga saat ini belum mengetahui secara pasti perihal isu tersebut.

Sebagai contoh, Deddy meminta masyarakat jangan dulu percaya isu yang menyebut salah satu perusahaan elektronik di kawasan industri Bekasi akan tutup.

Justru, Deddy meyakini perusahaan itu akan tetap eksis dan tidak menutup operasi pabriknya di Indonesia.

"Jadi jangan bereaksi dulu simpang siurnya. Kalaupun terjadi PHK, itu merupakan konsekuensi yang harus diambil,” imbuhnya.

Deddy memastikan, jika terjadi PHK maka kondisi itu akan terkendali dan tidak akan menjadi PHK massal.

"Merger tadi memang berisiko ada PHK. Negara mana yang tidak ada PHK? Biasa-biasa saja, sama di mana-mana," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com