Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Pelihara Teladan 2015: Rumah Bung Karno Ini Bagian dari Hidup Saya

Kompas.com - 27/01/2016, 14:13 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Mengunjungi rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu, seperti terbawa pada pusaran masa tahun 1938 hingga 1942 saat Proklamator Indonesia ini diasingkan.

Rumah berukuran 9X18,5 meter itu tak banyak diubah dari bentuk aslinya. Termasuk, taman depan yang terdapat susunan bunga berbentuk hati.

Rumah tersebut begitu terawat, lestari, bersih, dan nyaman. Kondisi itu tak terlepas dari kerja keras Sugrahanudin (46), ia bertugas sebagai juru pelihara rumah itu.

Selama 32 tahun hidupnya dihabiskan untuk rumah itu, tiap detil rumah itu dikenalnya dengan fasih.

Kedekatannya pada rumah itu semakin membuatnya mencintai rumah cagar budaya itu.

"Pada usia 14 tahun saya telah menjadi penjaga rumah ini," ungkap dia saat di temui, Rabu (27/1/2016).

Dia mengisahkan, pertama kali dia bertugas dengan gaji Rp 25.000 per bulan, ia bertugas hanya membersihkan rumah tersebut.

Saat itu, dia hanya ingin mencari uang sekolah. Namun, hingga sekarang uang bukan lagi tujuan ia mengabdikan diri.

"Rumah ini telah menjadi bagian hidup saya, dan saya mencintai sosok Bung Karno, termasuk rumah ini," kata dia.

Bekerja dengan cinta, begitulah akhirnya membawa pada satu puncak prestasi mendapatkan penghargaan sebagai juru pelihara teladan tingkat nasional pada tahun 2015.

Kecintaannya pada rumah Bung Karno itu terlihat saat bangunan tersebut membutuhkan pagar, ia rela merogoh koceknya dari gaji ke 13, untuk membuat pagar dari kawat.

"Kalau tidak dipagari dengan kawat antara rumah ini dengan bangunan sebelah, banyak orang masuk rumah terutama pada malam hari dan ini membahayakan," kata dia.

Firmansyah/KOMPAS.COM Sugrahanudin penjaga Rumah Bung Karno di Bengkulu
Sugrahanudin tercatat sebagai pegawai Negeri Sipil (PNS) Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jambi.

Selain kecintaannya pada rumah Bung Karno, ia merasa bangga dengan menjaga rumah tersebut kerap menjumpai tokoh bangsa yang berkunjung ke sana.

Rumah Bung Karno terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu.

Rumah itu dibangun oleh Tjeng Kwat pada tahun 1918 yang bekerja sebagai penyalur bahan pokok untuk keperluan pemerintah kolonial Belanda.

Selanjutnya, tahun 1938 rumah tersebut berubah fungsi menjadi tempat pengasingan Bung Karno.

Bangunan itu juga pernah dijadikan sebagai tempat markas perjuangan, rumah tinggal anggota AURI, stasiun RRI dan kantor pengurus KNPI.

Selama di Bengkulu, Bung Karno banyak menghasilkan karya maestro seperti pertunjukan teater Monte Carlo, mendesain Masjid Jamik dan beberapa perumahan di Bengkulu.

Di rumah itu juga, banyak ditemukan buku bacaan Bung Karno, sepeda Bung Karno, tempat tidur dan beberapa benda lainnya sebagai saksi sejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com