Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bocah Kecil Asal Kota Semarang Tersesat hingga ke Ungaran

Kompas.com - 19/01/2016, 22:11 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — Entah bagaimana ceritanya, dua bocah yang mengaku kakak beradik, Selasa (19/1/2016) siang, ditemukan warga di pinggir Jalan Diponegoro, tepatnya di sekitar pertigaan Undaris, Ungaran, Kabupaten Semarang.

Kedua bocah yang mengaku bernama Nova dan Desta itu beralamat di Bonlencung, Kota Semarang.

Keduanya diantar Sigit, seorang warga Gedanganak, Ungaran Timur, ke Mapolsekta Ungaran sekitar pukul 11.00 WIB.

Kepada petugas, Sigit mengaku menemukan kedua bocah itu dalam kondisi kebingungan di tepi jalan setelah turun dari bus jurusan Semarang-Ambarawa.

"Saya dan adik saya naik bus dari Terboyo, terus diturunkan di jalan tadi," kata Nova saat ditanya seorang petugas.

Kedua bocah yang mengenakan kaus warna oranye bergambar Ultraman dan Transformer tersebut terlihat kebingungan saat ditanya petugas terkait nama orangtua, alamat rumah, dan cara mereka sampai di Ungaran.

Petugas yang tak tega melihat kondisi kedua bocah tersebut kemudian memberi mereka makanan, minuman, dan buah-buahan yang langsung dilahap habis.

"Kami belum sekolah. Ayah saya Ahmad, ibu Maya. Ayah kerja di Gunungpati (Kota Semarang), ibu di Jakarta. Rumah di Bonlencung, Semarang," kata mereka bergantian.

Jika melihat ciri-ciri fisik bocah tersebut, Kapolsekta Ungaran Kompol Suparji meyakini mereka bukanlah anak jalanan. Mereka juga memperlihatkan perilaku yang sopan saat menjawab pertanyaan anggotanya.

"Tampilannya bersih. Mereka anak-anak yang terawat dengan baik. Tak habis pikir, kenapa anak-anak ini bisa lepas dari pengawasan orangtuanya," ungkap Supanji.

Setelah mengidentifikasi kedua bocah tersebut, termasuk alamat rumahnya, tiga personel Polsekta Ungaran, yakni Aiptu Sujarwo, Aiptu Tasripan, dan seorang PNS Polri bernama Erwin, ditugaskan mengantarkan kedua bocah itu ke rumahnya.

"Setelah kami browsing di internet, Bonlencung adalah nama tempat di kawasan Kranggan, Semarang Tengah," ujarnya.

Menangapi kejadian tersebut, Suparji meminta agar para orangtua lebih meningkatkan pengawasannya terhadap anak-anak mereka.

Sebab, banyak kejadian, terutama di kota-kota besar, anak di bawah umur dibawa kabur orang tak dikenal.

"Banyak sekali contoh aksi kriminalitas dengan korban anak bawah umur. Saya minta tolong ke para orangtua jangan sampai mereka bermain tanpa pengawasan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com