Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Beberkan Alasan Bubarnya Gafatar

Kompas.com - 13/01/2016, 19:01 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) resmi dinyatakan bubar pada Agustus 2015.

Menurut mantan Ketua Dewan Pimpinan Kota (DPK) Gafatar Surabaya, Riko, organisasi itu dibubarkan setelah tidak juga mengantongi surat keterangan terdaftar (SKT) dari Kemendagri.

"Karena kami adalah organisasi yang mematuhi hukum positif, ya sudah akhirnya kami bubar. Saya juga tidak tahu mengapa pemerintah tidak menurunkan SKT untuk Gafatar," kata Riko, Rabu (13/1/2016).

Pegawai sebuah perusahaan asuransi ini mengaku tidak tahu bahwa, setelah organisasi itu bubar, muncul aktivitas baru yang mengatasnamakan Gafatar.

Riko juga mengaku heran karena kegiatan orang-orang yang mengaku anggota Gafatar itu sampai mengakibatkan beberapa orang hilang tak tentu rimbanya.

Sebab, lanjut Riko, sejak dibubarkan, dia dan semua anggota Gafatar sudah jarang berkomunikasi.

"Walau tanpa wadah organisasi, masing-masing pribadi kami masih menjalankan ajaran yang kami yakini," ujarnya.

Riko tidak mempermasalahkan siapa pun yang menilai Gafatar adalah organisasi terlarang atau bahkan dikait-kaitkan dengan ormas radikal.

"Itu terserah, kami hanya sekumpulan manusia yang ingin memperbaiki kehidupan manusia sesuai ajaran kitab suci," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com