Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Minta Lapindo Hentikan Pengeboran agar Tak Ganggu Masyarakat

Kompas.com - 12/01/2016, 13:55 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri ESDM Sudirman Said meminta Lapindo Brantas Inc menghentikan rencana pengeboran sumur baru di Sidoarjo, Jawa Timur. Pasalnya, rencana pengeboran itu belum mendapat izin dan membuat resah masyarakat.

"Kemarin kita sudah minta ke SKK Migas untuk (Lapindo) menghentikan kegiatan supaya masyarakat tidak terganggu," kata Sudirman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Sudirman mengungkapkan bahwa Lapindo bulum mendapatkan izin dari SKK Migas dan Dirjen Migas Kementerian ESDM.

Ia menegaskan, Lapindo harus menjamin aspek teknis dan aspek sosial saat akan melakukan pengeboran sumur baru di Sidoarjo. (baca: Pengeboran Sumur Baru Lapindo Dihentikan, Alat Berat Ditarik)

"Itukan masyarakat responsnya cukup negatif. Saya kira tahapannya cukup jauh sampai pada pengeboran, sekarang sudah kita selesaikan," ungkapnya.

Manajer Area Lapindo Brantas Harzah Harjana mengatakan, pada tahun ini, Lapindo Brantas berencana mengebor gas di Sumur Tanggulangin 1 dan Sumur Tanggulangin 2, Desa Kedungbanteng.

Saat ini, kegiatan yang dilakukan Lapindo berupa persiapan pengeboran. Persiapan pengeboran meliputi pengurukan lahan seluas 4.000 meter persegi dari total luas area sumur yang mencapai 1 hektare.

Selain itu juga pembangunan jalan menuju sumur, baik melalui Desa Banjarasri dan Desa Kedungbanteng. (baca: Lapindo Sebut Pengeboran Relatif Aman karena Kategori Sumur Dangkal)

Persiapan pengeboran termasuk penyiapan alat, seperti rig atau pengaman sumur, dijadwalkan berlangsung hingga akhir Februari.

Setelah itu, dilanjutkan pengeboran mulai awal Maret. Targetnya, dua sumur baru tersebut menghasilkan gas masing- masing 5 MMSCFD (million standard cubic feet per day) atau juta standar kaki kubik per hari.

Produksi gas dari dua sumur baru akan menambah produksi gas Lapindo Brantas di Sidoarjo sebanyak 10 MMSCFD untuk jangka waktu 10 tahun ke depan. 

Saat ini, Lapindo mengelola 30 sumur gas yang tersebar di Kecamatan Tanggulangin, Krembung, dan Porong. (baca: Soekarwo: Saya Akan Minta Pengeboran Gas Lapindo Ditunda Dulu)

Namun, dari 30 sumur itu, hanya 14 sumur yang masih produktif. Dari 14 sumur produktif, sebanyak 11 sumur berada di lapangan Wunut, Kecamatan Porong, dengan produksi gas total 3 MMSCFD.

Adapun tiga sumur lagi berada di Kecamatan Tanggulangin dengan produksi gas mencapai 5 MMSCFD. Produksi gas PT Lapindo Brantas tinggal 8 MMSCFD.

Sebelumnya, produksi gas dari seluruh lapangan di Sidoarjo 80 MMSCFD. Manajer Humas Lapindo Brantas Arief Setyo Widodo mengatakan, pengeboran sudah direncanakan sejak empat tahun lalu, tetapi tertunda karena penolakan warga.

Pihaknya berhasil melakukan pendekatan persuasif kepada warga dengan bantuan Polres Sidoarjo dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com