Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, Harga Air Bersih Naik dari Rp 120.000 ke Rp 350.000 Per Tangki

Kompas.com - 11/01/2016, 12:02 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Krisis air bersih melanda sebagian besar kawasan di Kota Ambon dalam beberapa pekan terakhir. Krisis air bersih yang dipicu oleh kekeringan panjang itu membuat warga saat ini kesulitan mendapatkan air bersih.

Sumur-sumur warga yang selama ini dijadikan sebagai tempat sumber air mulai berkurang dan bahkan mengering.

Akibatnya, untuk mendapatkan pasokan air bersih, warga terpaksa mengeluarkan uang untuk mendapatkan air bersih.

Kondisi terparah dialami warga yang tinggal di kawasan ketingian seperti di kawasan Galunggung, Kebun Cengkeh, Kudamati dan sejumlah kawasan lainnya. Mereka harus membayar mahal untuk memperoleh air bersih.

“Baru dua hari lalu saya beli air satu tangki itu harganya Rp 350.000,” kata Agung, warga Galungung, Senin (11/1/2016).

Warga Galunggung memang mengandalkan jasa mobil tangki untuk memperoleh pasokan air bersih. Sebelumnya, lanjut Agung, harga 1 tangki air bersih dengan ukuran 5.000 biasa dibeli dengan harga Rp 120.000- Rp 140.000. Namun setelah krisis air terjadi, harganya melonjak.

“Sebelumnya itu 1 tangki hanya Rp 120.000 tapi saat ini sudah naik berkali lipat,” katanya.

Meski harganya terlampau mahal, namun warga tetap membeli air bersih karena butuh.

”Mau bagaimana lagi kalau tidak beli kita mau minum dan mandi dan masak dengan apa, disi masih mendingan saya dengar ada warga yang beli air dengan harga Rp 500.000 per tangki,” kata Martina, warga Kudamati.

Warga mengeluh karena air bersih dari pipa PDAM dalamkurun waktu beberapa bulan terakhir tidak berjalan dengan baik. bahkan di sejumlah kawasan Air dari PDAM tdak berjalan sama sekali.

“Memang ada PDAM tapi tidak bisa diharapkan karena macet juga airnya, kalau pun jalan mungkin seminggu sekali dan itu sangat terbatas sekali,”ujar Laila, warga Kebun Cengkeh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com