Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cemari Lingkungan, Pabrik Aspal Didemo Puluhan Petani

Kompas.com - 05/01/2016, 14:24 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

GOWA, KOMPAS.com - Dua pabrik aspal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, didatangi oleh puluhan petani setempat, Selasa (5/1/2016), lantaran dinilai merusak lingkungan.

Tak hanya, puluhan warga sekitar juga menderita penyakit sesak nafas akibat polisi dari limbah pabrik tersebut.

Pabrik aspal PT Cisco dan PT Harfiah yang berlokasi di Dusun Batu Alam, Desa Romangloe, Kecamatan Bontomarannu, didatangi puluhan petani sekira pukul 10.00 wita lantaran limbah pabrik tersebut merusak tanaman warga.

"Kalau tidak ada solusi tutup saja pabriknya kami sudah bertahun-tahun disini menderita tidak ada tanaman yang jadi," kata Daeng Ngalle.

Dari pantauan di sekitar lokasi pabrik, hamparan persawahan dan kebun warga berwarna hitam hingga mengakibatkan tanaman padi milik petani menjadi mati.

Kedua pabrik pengolahan aspal berbahan batu bara ini memiliki cerobong asap setinggi 30 meter. Asap dari seroboh tersebut yang menyebar hingga mengakibatkan lokasi sekitar menjadi hitam.

Selain merusak tanaman petani, limbah pembakaran batu bara ini juga membuat puluhan warga setempat menderita penyakit sesak nafas.

"Anakku sudah lama kena asma. Bagaimana tidak, biar dinding kamar hitam semua baru pabrik tidak mau tahu dengan keadaan warga," ungkap Kahar.

Sementara itu, pemerintah setempat mengaku berupaya memfasilitasi pertemuan warga dengan perwakilan pabrik untuk menemukan solusi yang tenunya tidak merugikan kedua belah pihak.

"Nanti kami pertemukan untuk mencari solusinya karena memang kenyataannya patani mengeluh tanamannya mati," kata Muhammad Yamin, Kepala Desa Romangloe.

Hingga berita ini dimuat, warga masih melakukan konsentrasi di depan pabrik yang membuat aktivitas pabrik terhenti. Sejumlah aparat TNI dan Polri berada di lokasi untuk mengamankan aksi warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com