Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Kapan Operator Penyeberangan Selat Madura Bertahan?

Kompas.com - 05/01/2016, 03:37 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Hampir 10 tahun sejak diresmikannya Jembatan Tol Surabaya-Madura (Suramadu), aktivitas penyeberangan Ujung-Kamal terus menurun.

Perusahaan operator penyeberangan pun mengaku terus merugi hingga Rp 80 miliar setiap tahun. Mereka telah menapaki senja kala usaha.

Pengusaha penyeberangan mengaku sudah beberapa kali meminta izin kepada Gubernur Jawa Timur untuk tidak beroperasi lagi di selat penghubung Pulau Jawa dan Madura itu.

Meski demikian, pemerintah provinsi terus menahan agar perusahaan penyeberangan tetap beroperasi.

"Okelah kita bertahan, tapi sampai kapan?" kata Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Jawa Timur Khoiri Sutomo, Senin (4/1/2016).

Ia mengapresiasi tiga perusahaan penyeberangan yang sampai hari ini masih bertahan untuk melakukan kegiatan sosialnya di Ujung-Kamal.

"Sudah saatnya pemerintah memperhatikan operator penyeberangan Ujung-Kamal. Darma bakti kami di Ujung-Kamal sudah cukup," kata Khoiri.

Khoiri menilai bahwa pemerintah sudah tahu apa yang seharusnya dilakukan untuk penyeberangan Ujung-Kamal sebagai sarana alternatif penghubung Jawa-Madura dan satu-satunya pelapis infrastruktur jika terjadi sesuatu di Tol Suramadu.

Menurut Khoiri, tidaklah masuk akal bila pemerintah, dalam hal ini Menteri Perhubungan, meminta pengusaha bersaing dengan Suramadu untuk merebut penumpang.

"Suramadu menjadi murah karena infrastrukturnya milik pemerintah dan memiliki misi sosial pembangunan, sementara punya kami murni bisnis," kata dia.

Karena penumpang di Ujung-Kamal terus turun, jumlah operator juga terus berkurang. Di Selat Madura, yang konon pernah tercatat sebagai lintasan penyeberangan terpadat di Asia Tenggara, itu dulu sempat terdapat delapan perusahaan operator dengan 18 armada kapal penyeberangan. Saat ini, tinggal tiga operator.

Pada 12 Desember lalu, KMP Selat Madura 2 dipindah ke lintas Kariangau-Penajam, Kalimantan Timur oleh perusahaannya, yakni PT Jembatan Nusantara.

Kini praktis di penyeberangan  Ujung-Kamal hanya dilayani tiga angkutan, yakni KMP Jokotole milik PT Dharma Lautan Utama, KMP Gajah Mada milik PT ASDP, dan KMP Selat Madura 1 milik PT Jembatan Nusantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com