Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencari Rumput yang Jadi Korban Longsor Gunung Kelir Ditemukan Tewas

Kompas.com - 03/01/2016, 16:01 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Marsono (78), warga RT 1/ RW 3, Dusun Kendal Ngisor, Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang ditemukan tewas, Minggu (3/1/2016) siang.

Ia tewas setelah lebih dari 24 jam tertimbun longsoran Bukit Gunung Kelir. Marsono diduga tertimbun saat mencari rumput untuk ternak pada Sabtu (2/1/2015) pagi. (Baca: Gunung Kelir Kembali Longsor, Seorang Pencari Rumput Diduga Tertimbun )

Sabtu itu siang, tim penyelamat berupaya mencari Marsono hingga petang. Namun, pencarian dihentikan sementara karena kondisi medan yang terjal dan berada di lereng perbukitan yang jauh dari pemukiman warga.

Selain itu, kondisi cuaca tidak mendukung pencarian sehingga dikhawatirkan terjadinya longsor susulan.

Pencarian korban dilanjutkan pada Minggu pagi. (Baca: Pencarian Korban Longsor Gunung Kelir Dilanjutkan Pagi Ini)

"Setelah kembali berjalan sekitar dua jam, korban akhirnya ditemukan di bawah timbunan longsor. Saat ditemukan, korban sudah tak bernyawa," kata korlap Barisan Serba Guna (Baguna) PDIP Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening yang ikut dalam tim pencarian.

Marsono sebelumnya diduga menjadi korban dalam musibah ini setelah warga menemukan rumput serta topi yang biasa dikenakan korban di sekitar lokasi longsor.

Laporan tersebut diperkuat dengan pengakuan keluarga serta tetangga korban yang membenarkan bahwa korban belum kembali ke rumah setelah tanah longsor di Bukit Gunung Kelir tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Semarang Arief Budiarto mengatakan, kawasan Gunung Kelir merupakan salah satu bukit rawan longsor. (Baca: Masuki Musim Hujan, Gunung Kelir Dipasangi Detektor Longsor )

Namun, sejauh ini, pihaknya belum melihat perlunya untuk melakukan evakuasi terhadap warga Dusun Kendal Ngisor karena lokasi rawan longsor tersebut dianggap masih jauh dari pemukiman.

"Sementara belum perlu evakuasi, tetapi saya minta warga meningkatkan kewaspadaan," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com