Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Kembar Siam Asal Sidoarjo Meninggal Setelah Operasi Pemisahan

Kompas.com - 25/12/2015, 01:39 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Salah satu bayi kembar siam dempet perut dari pasangan Yohanes Dwi Putra (37) dan Dianatalia (32), asal Jalan Sunandar Priyosudarmo, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Jawa Timur, meninggal dunia setelah menjalani operasi pemisahan organ oleh tim dokter RSUD Dr Soetomo Surabaya di ke Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr Soetomo Surabaya.

"Salah satu bayi yang bernama Natalia Ivana Victoria meninggal dunia karena karena gagal fungsi multi organ disertai kelainan bawaan yang komplek," kata Kepala Neonatologi RSUD Dr Soetomo, Dr Agus Harianto SpA(K) diGedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr Soetomo Surabaya, Kamis (24/12/2015).

Ia mengatakan, bayi Ivana telah menjalani operasi emergency demi keselamatan salah satu bayi pada hari Selasa (22/12/2015), namun ia hanya mampu bertahan selama dua hari.

"Bayi pertama Ivana kondisinya setelah operasi juga belum stabil sehingga pasca operasi kami pindahkan ke Intensive Care Unit atau ICU untuk pengawasan intensif di ruang ICU," paparnya.

Menurut dia gagal fungsi multi organ disertai kelainan bawaan itu dikarenakan bayi Ivana dilahirkan secara operasi caesar dalam usaia kandungan 32 minggu atau 8 bulan (prematur) sehingga organ-organnya masih belum bekerja secara maksimal.

Sebelumnya, operasi pemisahan ini tidak seperti yang diharapkan, karena jam 12.30 WIB, bayi kembar siam yang bernama Natalie Ivone Victoria telah dinyatakan meninggal dunia terlebih dahulu.

Ketua tim operasi, Dr dr Arie Utariani Sp An KAP bayi menjelaskan bayi dengan berat 1.700 gram ini Kedua bayi diputuskan untuk operasi pemisahan, Selain itu, karena dinding perut tidak mencukupi, untuk sementara dinding perutnya ditutup dengan sitoplastik.

Sementara itu, ayah bayi kembar siam dempet perut Yohanes Dwi Putra telah merelakan dan mungkin ini yang diberikan oleh tuhan kepadanya.

"Hari pertama sudah tau resikonya, namun dengan hasil yang seperti ini kami juga dapat menerima dengan ikhlas karena ini merupakan hasil yang terbaik yang diberikan oleh Tuhan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com