Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Santuan, Ibu Korban KM Marina Masih Berharap Anaknya Ditemukan

Kompas.com - 23/12/2015, 17:12 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Dua ahli waris musibah tenggelamnya KM Marina 2 B menerima santunan dari PT Jasa Raharja (Persero) cabang Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (23/12/2015).

Santunan itu diberikan kepada ahli waris dua korban yang meninggal.

Uang santunan untuk korban Hj Siti Badariah (66), warga Desa Dunggua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, diterima suami korban, Bahrin Rais.

Adapun santunan atas korban Muhammad Firdaus Muin (9), warga Desa Mokupa, Kecamatan Lambadia, Kabupaten Kolaka Timur, diberikan kepada ibu kandung korban, Suriani.

Kepala PT Jasa Raharja cabang Sultra, Nano B Tjahjono, menjelaskan, dua korban meninggal tersebut masing-masing mendapatkan santunan sebesar Rp 35 juta.

Santunan itu berasal dari PT Jasa Raharja sebesar Rp 25 juta dan santunan Sigap Laut dari Jasaraharja Putera sebesar Rp 10 juta.

"Santunan ini bukan merupakan harga dari kematian, melainkan merupakan bentuk perlindungan dasar dari pemerintah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan," kata Nano di kantor Jasa Raharja Kendari.

Santunan tersebut, lanjut Nano, merupakan bentuk dasar perlindungan dari pemerintah untuk membantu meringankan beban keluarga.

PT Jasa Raharja memberikan santunan tidak hanya kepada keluarga korban tewas. Para korban luka juga mendapatkan jaminan perawatan.

Semua korban luka yang namanya tercantum dalam manifes, baik yang menjalani perawatan di rumah sakit maupun yang menjalani perawatan di rumah, tetap mendapatkan santunan.

Sementara itu, Suriani (42) mengatakan, santunan yang diterimanya tidak bisa menggantikan nyawa anaknya.

"Saya pikir uang ini tidak bisa mengembalikan anakku, tidak berarti tidak disyukuri, ini sudah ada aturannya, iya kami terima. Ada satu lagi anakku yang belum ditemukan, anakku yang kecil sama-samaku didapat meninggal karena kelaparan," tuturnya sedih.

Suriani masih berharap, tim pencari bisa menemukan satu anaknya lagi dalam kondisi selamat.

"Saya berdoa anak saya bisa didapatkan. Kasihan, kami terpisah di laut karena ombak sampai 4 meter setelah loncat dari kapal. Kami bertiga pakai pelampung. Semua penumpang juga pakai pelampung sebelum terjun ke laut," kata Suriani. (K69-12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com