Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasteur Kerap Macet, Rencana Jalan Berbayar Kembali Dibahas

Kompas.com - 21/12/2015, 16:03 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Isu jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di Jalan Pasteur, Kota Bandung, kembali digulirkan. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, program tersebut perlu dilakukan untuk memecah kemacetan.

"Ini masih pembahasan sama DPRD. Sepanjang satu semester tahun depan kami bahas," kata Emil, sapaan akrabnya, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Senin (21/12/2015).

Emil menuturkan, penerapan ERP dinilai sangat mendesak mengingat kawasan Pasteur kerap macet saat akhir pekan.

"Selama ini, mereka itu tahunya (pintu masuk ke Bandung) Pasteur saja, padahal kan pintu masuk ke Bandung itu ada lima," ucapnya.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Teknis Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Bandung Agung Purnomo menjelaskan, setiap kendaraan yang melintasi Jalan Pasteur akan dikenakan biaya Rp 20.000.

"Kami lakukan uji coba di Jalan Pasteur karena memang kawasan tersebut menjadi salah satu kawasan padat kendaraan. Setiap jam lebih kurang ada 3.000 kendaraan lewat," kata Agung.

Dia melanjutkan, sama halnya dengan kajian teknis di lapangan, penerapan ERP hingga saat ini masih dalam tahap kajian bersama tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Nanti dipasangi pintu masuk (gate) seperti di jalan tol. Nah, gate ini akan dipasang di dua arah, baik timur maupun barat. Dari barat, kami pasang gate dekat perempatan tol, keluarnya sebelum fly-over Pasupati. Untuk lokasi memang masih belum final, masih dalam pembahasan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com